NasDem dan PKB Diprediksi Dapat Kursi Menteri, Jatah Golkar, PAN atau Demokrat yang Bakal Dikurangi?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai NasDem dan PKB menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Kamis (25/42024) sore, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Chak Imin juga mengungkapkan partainya juga mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Penggabungan kedua partai menimbulkan spekulasi bahwa NasDem dan PKB berpeluang merebut jabatan menteri.

Kuota menteri partai politik Aliansi Indonesia Progresif (KIM) seperti Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Garuda atau Gelora yang sebelumnya mengusung Prabowo-Gibran kemungkinan besar tidak akan berkurang.

Berikut pernyataan Partai Politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkait kemungkinan pengurangan kuota menteri pasca mergernya NasDem dan PKB. Persatuan negara-negara

Ketua Dewan Syro Partai Bulan Bintang (PBB) Masrur Anhar mengatakan partainya khawatir kehadiran parpol baru di koalisi pendukung Prabowo dapat mengikis perolehan kursi PBB.

Bahkan, dia menyebut partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra sejauh ini sudah bekerja keras mengalahkan Prabowo-Gibran.

“Saya berharap mereka yang sudah bekerja keras seperti PBB tidak ketinggalan. Jangan sampai yang menentang, yang kerja keras dilupakan,” kata Masrur saat ditemui di kantor PBB di Jakarta, Jumat (26). /4/2024). Golkar

Soal jabatan kabinet, Ketua DPP Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menegaskan hal itu merupakan hak prerogratif Prabowo sebagai presiden terpilih.

“Adapun pembentukan kabinet yang diputuskan oleh presiden terpilih, dan komunikasi politik di Aliansi Progresif Indonesia mengenai hal itu tentu akan dilakukan,” ujarnya.

Karenanya, anggota Komisi I DPR RI ini menyebut Golkar mendukung keputusan Prabowo.

Jadi sekali lagi ini domain presiden terpilih dan Golkar mendukungnya, kata Bobby. PANCI

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Edi Soeparno menyatakan partainya akan menghormati keputusan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menambah anggota koalisi.

Hal ini merespons masuknya Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Intinya kita beraliansi besar dengan Pak Prabowo. Nah, Pak Prabowo adalah pemimpin aliansi ini, jadi kami menghormati keputusan pemimpin aliansi kami, Pak Prabowo,” kata Eddy kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/:4/2024).

Eddie pun menjawab pertanyaan apakah NasDem dan PKB otomatis mendapat jabatan menteri setelah bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut dia, kewenangan menentukan posisi menteri merupakan kewenangan Prabowo sebagai presiden terpilih.

Ya, itu (lowongan menteri) hak presiden, kata Edi.

Wakil Ketua PAN Yandri Susanto menilai Prabowo tetap setia kepada PAN sebagai salah satu partai politik utama pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

“PAN tidak pernah ambil pusing. Jadi soal penunjukan menteri itu hak prerogratif Pak Prabowo,” kata Yandri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (28/4/2024). Demokrat

Ketua Badan Permusyawaratan Partai Demokrat dan Serikat Pekerja (BPOPKK), Herman Khaeron, telah menyerahkan sepenuhnya jabatan menteri di partainya kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Soal jabatan menteri, itu juga hak prerogratif presiden, jadi diserahkan ke dia (Prabovo), kata Herman kepada Tribunnews.com, Jumat (26/4/2024).

Herman menilai Prabowo sudah punya formula jitu dalam memilih pembantunya di kabinet.

Karena kami yakin Pak Prabowo punya formula yang tepat dan punya komitmen kuat terhadap partai pengusungnya, ujarnya.

Soal uang, ia juga menyerahkannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra.

Berapa banyak dan departemen apa, sekali lagi, sepenuhnya terserah presiden dan wakil presiden 2024-2029, kata Herman.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta semua partai tidak terlalu banyak menuntut kepada Prabowo terkait posisi menteri.

AHY mengatakan partainya bertekad menyerahkan seluruh jabatan menteri kepada Prabowo.

Jabatan di pemerintahan dan jabatan lain di pemerintahan ke depan sudah kami komitmenkan kepada Prabowo, kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah/Landsstofnun (ATR/BPN) telah mengingatkan semua pihak untuk mengambil tindakan disiplin.

“Serahkan saja padanya (Prabovo), jangan membebani Pak Prabowo dengan tuntutan yang tidak perlu, kita harus disiplin,” kata AHY.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *