Laporan wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Pengamat politik dan direktur eksekutif Pendidikan Presidensial Indonesia (IPS) Nyarwi Ahmad menilai NasDem dan PKB memiliki potensi terbesar untuk bergabung dalam koalisi parpol Prabowo-Gibran.
“Saya kira potensi pemerintah bergabung dengan PKB dan Nasdem sangat besar,” kata Pak Yarvi, Senin (29/4/2024).
Nyarwi mengatakan, hal itu misalnya terlihat saat Prabowo mendatangi PKB sesaat setelah dilantik oleh KPU.
Menurut dia, hal itu sebenarnya diperkuat oleh koalisi Gerindra PKB yang dibentuk sebelumnya. Hingga akhirnya mereka bubar dan berganti aliansi.
Jadi potensinya besar sekali, begitu juga dengan NasDem. Bagaimana kita lihat misalnya kunjungan Surya Paloh ke rumah Prabowo, apalagi interaksi keduanya sudah berlangsung lama, jelasnya.
Oleh karena itu, ia menilai PKB dan NasDem punya peluang besar untuk bergabung ke koalisi Prabowo Gibran.
Soal kuota dua menteri sudah tidak ada lagi karena tidak ada parpol yang mendukung Prabowo-Gibra, kata Pak Järvi.
Menurut dia, jika PKB dan NasDem mendapat lebih dari dua kuota menteri, maka akan menimbulkan kecemburuan.
“Seberapa jauhkah langkah yang akan diambil oleh Prabowo-Gibran dan partai-partai awal pendukungnya? Saya pikir kami sangat menentukan. (Partai memilih Prabowo-Gibran),” ujarnya.