TRIBUNNEWS.COM – Roket bulan baru NASA diluncurkan pada penerbangan pertamanya dengan tiga boneka uji di dalamnya.
Amerika Serikat (AS) kini selangkah lebih dekat untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak program Apollo berakhir 50 tahun lalu.
Jika semuanya berjalan baik selama penerbangan penggeledahan selama tiga minggu, roket 32 lantai akan mendorong kapsul awak yang kosong ke orbit luas di sekitar Bulan, kemudian kapsul tersebut akan kembali ke Bumi dengan pendaratan di Pasifik pada bulan Desember.
Peluncuran ini menandai dimulainya program andalan baru badan antariksa tersebut, Artemis.
“Kami berangkat,” cuit badan antariksa itu pada Rabu pagi (16/11/2022).
Setelah bertahun-tahun tertunda dan membengkaknya biaya miliaran, roket Space Launch System meluncur ke angkasa, lepas landas dari Kennedy Space Center dengan daya dorong 4 juta pon dan mencapai kecepatan 100 mil per jam dalam hitungan detik.
Kapsul Orion berada di permukaan, siap meninggalkan orbit Bumi menuju Bulan tidak lebih dari dua jam setelah penerbangan.
Peristiwa Moonshot ini diikuti oleh kebocoran bahan bakar yang mengganggu selama hampir tiga bulan yang menyebabkan roket terpental antara hangar dan landasannya.
Badan antariksa AS meliput kebocoran tersebut pada Selasa malam saat mengisi bahan bakar roket untuk peluncuran tengah malam.
NASA memperkirakan 15.000 orang akan berkumpul di Kennedy Space Center untuk menyaksikan peluncuran tersebut, dan ribuan lainnya akan berjejer di pantai dan jalan di luar gerbang.
Andrew Trombley, seorang penggila luar angkasa dari St. Louis, Missouri, sangat berharap pendaratan berhasil.
“Saya telah berada di sini beberapa kali untuk melihat hal ini naik dan membatalkannya, jadi ini seperti perjalanan ketiga ke sini untuk ini, jadi saya senang melihatnya,” kata insinyur tersebut.
“Saya terlalu muda untuk misi Apollo, jadi saya ingin berada di sini secara langsung.”
Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa pertama, yang dikenal sebagai SLS, memiliki tiga boneka uji tetapi tidak ada astronot di dalam kapsul awak.
Prioritas utama NASA untuk misi senilai $4,1 miliar ini adalah memverifikasi pelindung panas kapsul yang masuk kembali sehingga keempat astronot akan siap untuk pendaratan di bulan berikutnya pada tahun 2024.
Pendaratan di bulan oleh dua orang akan menyusul pada tahun 2025.
NASA terakhir mengirim astronot ke Bulan pada bulan Desember 1972, mengakhiri program Apollo.
Kali ini dia berharap bisa membangun lokasi pendaratan yang layak, termasuk stasiun luar angkasa bulan, untuk membantu mempersiapkan misi akhirnya ke Mars.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)