Naik Mobil Pendemo dan Lantang Orasi, Reza Rahadian: Ini Bukan Negara Milik Keluarga!

Reporter Tribunnews.com Bayu Indira Parmana melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Reza Rahadin pun ikut memasuki mobil pengunjuk rasa.

Sebagai seorang aktor dan warga negara Indonesia, Reza menilai dirinya tidak bisa melihat pemerintah membenarkan naiknya kekuasaan.

Ia keluar bahkan ikut berpidato sebagai cara untuk membocorkan apa yang terjadi di dunia politik Indonesia.

“Hari ini saya tidak bisa diam lagi, saya tidak bisa tidur nyenyak di rumah,” kata Reza Rahadin seperti dikutip Tribunnews.com Komposv, Kamis (22/08/2024).

“Hari ini saya di sini bersama teman-teman semua sebagai manusia biasa. Hari ini sebagai orang yang sangat ingin melihat demokrasi kita,” jelasnya.

Raza menyinggung politik dinasti dengan mengatakan bahwa negara ini bukan milik satu keluarga.

“Ini bukan negara keluarga tertentu. Hari ini kita telah mengambil keputusan Mahkamah Konstitusi yang baik untuk menjaga demokrasi,” jelas Reza.

“Tapi mereka masih berusaha mengatasinya. Sedih melihatnya,” lanjutnya.

Karena tak ingin menyandang gelar aktor, Raza merasa ingin mengungkapkan keprihatinannya sebagai warga negara.

“Saya hanya mewakili mereka yang berkepentingan, karena ini bukan negara keluarga tertentu,” ujarnya.

“Hati-hati kawan, akan kami tampilkan di depan umum dengan tertib dan penuh hormat,” kata Raza Rahadin.

Sebagai informasi, DPR memutuskan membatalkan rapat paripurna pengesahan Undang-Undang (RUU) 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilcada) hari ini Kamis (22/8/2024) karena tidak kuorum. 

Hal tersebut diungkapkan Sufmi Dasco Ahmed, Wakil Ketua DPRI selaku Ketua Rapat Paripurna. Awalnya, dia menjelaskan dalam rapat paripurna, anggota DPR RI hanya berjumlah 89 orang.

“Ada 89 orang, izinnya 87 orang,” kata Dusko yang memimpin rapat paripurna.

Politikus Gurindra itu mengatakan, batalnya rapat paripurna karena jumlah anggota DPR RI tidak memenuhi kuorum. 

Pihaknya akan menjadwalkan ulang rapat paripurna usai rapat Badan Pembahasan Pimpinan (BAMS) DPR RI.

Oleh karena itu, rapat Bams akan kami jadwalkan ulang menjadi rapat penuh karena kuorum belum tercapai, kata Desko sambil menggoyangkan palu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *