Muncul Wacana Koalisi Gemuk Prabowo Bentuk 40 Kementerian dan Lembaga, Ini Respon Gerindra

Laporan Sharul Umam, reporter Tribunnews.com.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perundingan sedang dilakukan untuk menambah jumlah kementerian dan lembaga menjadi 40, yang bisa dibilang bisa menangani banyaknya partai politik (parpol) di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pidato tersebut disampaikan di tengah isu Koalisi Gemuk pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini mungkin mencakup banyak partai politik.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, hal itu akan menjadi penilaian internal terhadap dukungan partai terhadap Prabowo-Gibran.

“Ini membantu kami. Jangan hanya menerima keuntungan politik saja,” kata Habiburohman kepada wartawan, Selasa (5 Juli 2024).

Namun Habiburokman mengatakan, kewenangan membentuk kabinet merupakan hak Prabowo sebagai presiden terpilih.

“Kalau itu sangat efektif. Tidak berhasil, dan sebagainya. Tentu itu pertimbangannya,” ujarnya.

Secara pribadi, Wakil Ketua KPU Nomor 3 DPR RI ini tak mempermasalahkan pembahasan kabinet pemerintahan mendatang.

Sebab menurutnya, hingga saat ini sudah ada berbagai kementerian. yang sepertinya dipaksakan bersama Padahal tugas pokok dan tugasnya berbeda.

“Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang. Saya kira tidak akan ada masalah,” tutupnya.

Perhitungan alokasi menteri

Seperti diketahui, koalisi partai politik pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres sebelumnya adalah Aliansi Indonesia Maju yang memiliki empat partai politik di parlemen: Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat Perayaan.

Pada saat yang sama Tiga parpol baru dikabarkan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran: Nasdem, PKB, dan PKS.

Ketiga parpol tersebut sebelumnya tergabung dalam Aliansi Perubahan pendukung Anies-Muhaimin. Pada Pilpres 2024

Nasdem dan PKB sudah mengutarakan niatnya bergabung ke koalisi Prabowo, namun PKS masih tegang akibat penolakan dari anggota Aliansi Indonesia Maju, khususnya dari Partai Gelora non-parlemen.

Bergabung dengan PKB dan Nasdem, setidaknya ada enam parpol di parlemen yang mendukung Prabowo-Gibran.

Selain enam parpol peraih kursi di DPR, partai non-parlemen atau partai yang tidak memiliki kursi di DPR namun mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 juga berpeluang meraih kursi menteri atau wakil menteri demikian juga

Ada partai politik non-parlemen seperti Partai PSI, Partai Gelora, PBB, dan Partai Garuda.

Oleh karena itu, menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran diperkirakan akan diisi oleh 11 partai politik.

“Kemungkinan besar koalisi pemerintahan Pak Prabowo akan mencakup 11 partai politik,” kata Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkaran Sipil Indonesia. Dikatakan pada Senin (29/4/2024)

26 kursi menteri yang didapat dari parpol?

Menurut Ray Seandainya ada 11 parpol pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, Setidaknya akan ada 26 kursi menteri bagi partai politik dari total 34 kursi menteri.

Artinya, hanya tersisa 8 kursi untuk kelompok non-partai atau pakar.

Pada saat yang sama Sedangkan untuk posisi menteri, menurut Ray, Partai Golkar mendapat lima kursi menteri, Gerindra lima kursi, Partai Demokrat, PAN, dan calon menteri Jokowi masing-masing tiga kursi.

Kemudian PSI, PBB, NasDem, PKS, dan PPP masing-masing mendapat satu kursi menteri.

Sementara, ada kemungkinan PWA mendapat 2 kursi menteri.

“Dari 26 kursi, hanya delapan kursi yang boleh diisi oleh non-parpol,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *