TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) melaporkan bahwa para penjaga dari Brigade Golani mengatakan bahwa mereka sedang mencari tentara baru.
Namun, tidak seperti biasanya, mereka mencari tentara baru melalui grup Facebook pribadi.
Mereka mengaku melakukan hal tersebut karena tentara IDF tewas akibat perang.
Sejumlah besar tentara Israel juga menderita penyakit mental akibat perang di Gaza.
Seorang penjaga mengatakan jika pertempuran terus berlanjut, pihaknya perlu mengumpulkan lebih banyak pasukan. Banyak prajurit di medan perang yang kebingungan
Prajurit Brigade Golani ini mengakui kebingungan banyak prajurit karena harus kembali ke medan perang secara permanen, menurut surat kabar Palestine Chronicle.
Menurut mereka, Gaza adalah tempat yang berbahaya.
Pasalnya, mereka menghadapi permasalahan berat dalam bertahan dari konflik di Gaza.
Para prajurit pun sepakat akan menunggu perintah dari tentara untuk memulai operasi.
Namun hal inilah yang membuat para prajurit kelelahan setiap harinya.
Apalagi saat mereka menghadapi konflik di Lebanon.
Banyak tentara yang tidak siap menghadapi konflik ini karena tidak menguasai medan perang.
Baru-baru ini, ratusan tentara cadangan juga memilih untuk meninggalkan dinas mereka.
Mereka memilih menempuh perjalanan jauh tanpa memberitahu sang kapten.
Oleh karena itu, salah satu prajurit Brigade Golani mendesak Panglima TNI untuk menginformasikan kepada prajurit tersebut dengan baik. Konflik antara Palestina dan Israel
Israel telah menembaki Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari 38.600 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel.
Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan Israel melukai sekitar 88.900 warga Palestina.
Sebagian besar Jalur Gaza hancur sembilan bulan setelah penghancuran Gaza oleh Israel.
(Tribunnews.com/Farah Butri)
Artikel lain tentang IDF dan konflik antara Palestina dan Israel