Muhammadiyah Terima IUP Tambang, Menteri Bahlil Janji Bakal Kasih Lahan yang Paling Bagus

Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Hawaroha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya akan memberikan wilayah pertambangan batu bara terbaik bagi Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah mendapat izin usaha pertambangan (IUP). .

Insya Allah kami akan (mendaratkan) kontrak kerja terbaik mantan pengusaha pertambangan batu bara (PKP2B) di luar KPC (Kaltim Prima Coal), kata Bahlil saat konferensi pers pelaksanaan investasi kuartal II 2024 di Jakarta. kantor BKPM pada Senin (29/07/2024).

Sayangnya, Bahlil belum mau menyebutkan di mana lokasi kawasan tersebut. Sebab, ia mengaku harus melapor terlebih dahulu kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelum mengambil keputusan. Meski demikian, Bahlil merasa senang menerima IUP pertambangan dari PP Muhammadiyah.

Banyak dari kita yang berpikiran negatif mengatakan bahwa ormas tidak berpengalaman. Misalnya di Indonesia, pengusaha pertambangan sudah memiliki tambang sebelum diluncurkan,” kata Bahlil.

“Keberadaan ormas ini untuk memberikan contoh kepada masyarakat lain bagaimana mengelola tambang dengan baik dan menjaga lingkungan,” imbuhnya.

Diketahui, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi memutuskan menerima izin pertambangan atau izin usaha pertambangan yang ditawarkan pemerintah.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Konsolidasi Nasional yang digelar di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta di Yogyakarta pada Minggu (28 Juli 2024).

“Saya putuskan Muhammadiyah siap mengelola usaha pertambangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024 dengan memperhatikan pertimbangan dan kebutuhan,” kata Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari akun YouTube saluran Muhammadiyah.

Sedangkan sebelum memutuskan menerima izin pengelolaan tambang, PP Muhammadiyah menganalisis masukan, melakukan penelitian dan memperhatikan kritik terhadap pengelolaan tambang serta pendapat para ilmuwan, pengelola tambang, dan pakar lingkungan hidup.

Selain itu, PP Muhammadiyah juga menerima informasi dari perguruan tinggi, dewan dan lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah, serta masukan dari anggota PP Muhammadiyah.

Dengan demikian, Muhammadiyah menjadi Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan (ORMAS) kedua yang mendapat izin pertambangan, setelah sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendapat izin pertambangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *