Muhammadiyah Akui Ditawari Kelola Lahan Tambang oleh Menteri Investigasi Bahlil

Dilansir Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan Menteri Investasi/Ketua BKPM Bahlil Lahadalia telah menawarkan kepada Muhammadiyah untuk mengelola tambang tersebut.

Abdul Muti menjelaskan, penawaran tersebut dilakukan pada 13 Juli 2024.

Abdul Mu’ti kepada Tribunnews.com, Kamis, mengatakan: “Ada tawaran dari pemerintah melalui Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadilla yang disampaikan pada Rapat Paripurna PP pada 13 Juli 2024”. / 7/2024).

Dia mengatakan Bahlil belum menjelaskan lokasinya. 

“Lokasi pertambangan Muhammadiyah belum diumumkan secara resmi,” jelasnya. 

Dia menjelaskan, tawaran itu sedang dibahas dalam rapat paripurna. 

“PP Muhammadiyah membahas tawaran itu pada rapat paripurna 13 Juli,” tegasnya. 

Seperti diketahui, organisasi keagamaan mendapat izin pertambangan khusus (WIUPK). Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP 96/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Batubara yang mulai berlaku pada tanggal 30 Mei 2024.

Sementara itu, Badan Koordinasi Kementerian Penanaman Modal dan Penanaman Modal (BKPM) memastikan saat ini baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengajukan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *