Laporan Endrapta Pramudhiaz dari Tribunnews.com
BERITA TRIBUN.
Usulan tersebut disampaikan PT MRT Jakarta (Perseroda) saat membuka TOD Investment Forum 2024 di Tokyo, Jepang pada 25-26 April 2024.
Terdapat lebih dari 50 perusahaan Jepang dan 9 perusahaan Indonesia di KBRI Jepang.
Sejarah perusahaan bervariasi. Hadir dalam acara tersebut perwakilan instansi pemerintah Jepang, pemilik tanah, konsultan dan kontraktor.
Lalu ada operator kereta api, perusahaan properti dan real estate, serta perusahaan ritel.
Menteri Perhubungan Budi Kriya Somadi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, pembangunan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta akan menawarkan peluang investasi dan inovasi yang unik.
“Dengan mengintegrasikan sistem transportasi, TOD tidak hanya meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga DKI Jakarta dan pembangunan perekonomian Jakarta,” kata Budi dalam siaran pers, Jumat (26/4/2024).
Penjabat Wali Kota (Pj) DKI Jakarta Hiro Bodhi Harton mengatakan, Jakarta kini tengah dipersiapkan sebagai pusat global dan ekonomi pasca pemindahan ibu kota ke Pulau Dewata.
Oleh karena itu, pembangunan dipastikan dalam hal infrastruktur, transportasi dan pembangunan perkotaan.
Jika pemerintah sepenuhnya pindah ke IKN Nusantara, Hiru mengatakan akan banyak properti yang bisa dimanfaatkan dari gedung-gedung lama pemerintah di Jakarta.
“Jakarta mempunyai peluang untuk berbenah diri dalam hal urban design, salah satunya dengan pengembangan proyek TOD di pusat kota melalui MRT Jakarta.”
Hiru mengatakan Jakarta akan menarik perhatian internasional di bidang pariwisata dan MICE.
CEO PT MRT Jakarta Tohyat kemudian mengatakan, TOD Investment Forum merupakan upaya partainya untuk mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak di kawasan pembangunan Jakarta.
Dikatakannya, ada tujuh dokumen kerja sama yang ditandatangani pada pertemuan ini.
Terdapat dua Heads of Agreement (HoA), empat Memorandum of Understanding (MoU) dan satu Minute of Discussion (MoD).
Ketujuh tanda tangan tersebut bernilai sekitar 11 triliun dan berasal dari Indonesia dan Jepang.
Kemitraan tersebut mencakup peluang dan kerja sama investasi, serta kerja sama dalam pengembangan rute transit, termasuk pengembangan permukaan dan konektivitas.
Lalu, tentang kemungkinan kerja sama kajian strategis pengembangan bisnis di kawasan transit orienteering di Jakarta. Sejumlah perjanjian kerja sama telah ditandatangani di bawah ini.
– Properti Hankyu Hanshin dan desain Mitsubishi Jisho untuk fasilitas pejalan kaki Doku Atas.
– HoA dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk mixed use Blok M.
– Nota Kesepahaman dengan PT Wisma Nusantara Internasional mengenai pengembangan simpang HI;
– Nota Kesepahaman dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Mengenai pengembangan kawasan dan pembangunan Depo MRT Jakarta Fase 2
– Nota Kesepahaman dengan Peruma Pal Jaya untuk pengembangan deposit Satyabudhi Barat
– Nota Kesepahaman dengan JR East tentang pengembangan bisnis retail di stasiun MRT Jakarta Jalur Utara Selatan
– Penandatanganan negosiasi detail dengan pihak regenerasi kota terkait fasilitas pejalan kaki Dokuh Atas.