BUKU TINEHONE, Jakarta – Polisi akhirnya mengungkapkan motif mengerikan setelah pembunuhan sadis yang sesuai dengan pemilik perdagangan pada inisial JS Rawamangun, Pulogany, Jakarta Timur.
Rupanya, penulis inisial, Za, memiliki hati untuk membunuh kehidupan korban dan melemparkan tubuh mereka ke selokan karena rasa sakit yang dalam.
Kepala metropolitan Jakarta Timur, Komisaris Senior Nicolas Ary secara lilipally mengungkapkan bahwa kekerasan dari EO dimotivasi oleh kekecewaan pribadi.
“Motifnya terluka,” ia menjelaskan pada konferensi pers di Jakarti pada hari Kamis (27.2.2025).
Pembunuhan itu dilakukan pada hari Minggu (16 Februari 2025) dan tidak ditemukan sampai Rabu, 26 Februari 2025.
Nicolas mengatakan kronologi insiden itu dimulai ketika korban datang ke pembelanya.
Korban mempercayai para pelaku untuk memantau proyek renovasi.
Ketika korban sampai di sana, korban meminta para pelaku untuk mencari alasan yang keren memutuskan untuk berada di toko dan keberadaan beberapa benda yang hilang.
Setelah permintaan, korban memanggil polisi untuk menyelesaikan masalah.
“Korban mengambil inisiatif untuk membawa tersangka ke polisi untuk melaporkan perampokan,” kata kepala polisi.
Namun, kejahatan menolak undangan.
Sebaliknya, para pelanggar menuntut gaji mereka untuk 900 nilai rp, segera dibayar.
Ini memicu perasaan korban untuk mencapai faktor dua kali.
Satu tendangan duduk di halaman penulis, sementara pukulan lain diparkir untuk jatuh.
“Korban jatuh dan jatuh,” katanya.
Mata gelap mata mengambil batu dan menabrak kepala korban berulang kali.
“Penyebab korban tidak bergerak (meninggal),” katanya.
Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 (351) dari KUHP dan Pasal 3.365 dan Pasal 363 dari KUHP 3.365.
Ancaman penjara selama 15 tahun dan terendah adalah 7 tahun.
Sebelumnya, pemilik toko yang inisialnya JS (69) ditemukan secara tragis dilemparkan ke dalam selokan.
Acara ini berlangsung di toko yang dimiliki oleh korban Jaket Timur Pulogater.
Koban terakhir jatuh bersama istrinya untuk mengendalikan renovasi perdagangan pada hari Minggu (16 Februari 2025) di pagi hari. Foto Tubuh – Rumah Shofouse, yang inisialnya JS (69), ditemukan tewas di limbah bangunan di daerah Rawamangun, Pulogany, Jakarta Timur, Rabu (26.2.2025). Korban awalnya berpamitan untuk memeriksa sepatunya yang telah direnovasi. (Berita Kota)
Unit Investigasi Kriminal Polisi Metro Timur Jakartan AKBP Artunanto Hutahan mengatakan kesepakatan itu dipulihkan.
Namun, korban melemparkan pekerja konstruksi yang sekarang telah ditangkap.
“Salah satu inisial EO telah menangkap para pelaku,” kata Arunanto pada hari Rabu (26.2.2025).
Polisi yang dibantu oleh para pemangku kepentingan telah dibongkar.
Menurutnya, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Kepolisian Kramat.
“Ini adalah otopsi (dievakuasi),” tambahnya.