BERITA TRIBUN.
Nurul Akmal akan bertanding pada cabang angkat besi 81 kg Olimpiade Paris 2024 mulai pukul 16.30 WIB.
Bahkan, beberapa media asing seperti Thairat (Thailand), Yonhap (Korea), dan Yeongnam (Korea) menyebut ketiga lifter tersebut difavoritkan meraih medali.
Li Wenwen (China) memimpin daftar peraih medali emas kategori 81kg.
Pemain berusia 24 tahun ini mempunyai sederet prestasi yang mengesankan. Lee adalah peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 pada kategori 87+kg putri. Atlet angkat besi asal Aceh Nurul Akmal bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua ke-20 tahun 2021 di Auditorium Universitas Sinderwash Jayapura, Papua, Sabtu (10/09/2021). Atlet angkat besi Olimpiade Tokyo itu meraih medali emas untuk Aceh dan mencetak rekor angkat besi baru di PON kelas +87 kg. Tribunnews / Jeprima (Tribunnews / Jeprima)
Perlu dicatat bahwa Tokyo 2020 juga merupakan yang pertama bagi Lee. Lahir pada tanggal 5 Maret 2000, atlet ini mencetak beberapa rekor di usia yang relatif muda yaitu 21 tahun.
Yang lainnya adalah Lyft Park Hye-joon, 21 tahun, dari Korea Selatan.
Olimpiade Paris 2024 akan menjadi kompetisi pertama bagi atlet angkat besi yang menjadikan angkat besi sebagai sebuah seni. Menurut Park Hye-joon, seni angkat beban adalah angkat beban yang sukses.
Park Hye-jeon adalah favorit lainnya.
Menurut Yeongnam, Park Hye-joon menempati posisi kedua setelah Lin Wenwen dalam pertandingan emas.
Di sisi lain, Park Hye-joon memiliki peluang untuk melanjutkan prestasi sebelumnya karena Jang Mi akan menjadi satu-satunya lifter wanita Korea yang memenangkan medali di divisi kelas berat.
Zhang Mi meraih medali perak lari di Olimpiade Athena 2004.
Park Hye-jeon diperkirakan bisa tampil memukau di Olimpiade Paris 2024.
Yang terbaru adalah Kejuaraan Asia 2024 pada Februari lalu.
Peringkat ketiga ada Duangaksorn Chaidee (Thailand). Menurut media Thailand Tairat, Duangkorn Chaide layak masuk daftar peraih medali Olimpiade Paris 2024.
Faktanya, Nurul Akmal, lifter berkebangsaan Gajah Putih, pernah mengalahkannya satu kali pada perebutan emas Ocean Games 2021 dan 2022.
Inilah peluang Nurul Akmal untuk mengubah ramalan tersebut. Karena zero to hero merupakan kisah manis yang sering terjadi di dunia olahraga.
Ameel, sapaan akrab Nurul Akmal, gagal menjadi penambah rasa percaya diri jelang Olimpiade Paris 2024.
Amel meraih medali perunggu Kejuaraan Asia 2024 di Tashkent setelah berhasil menyelesaikan 2.024 kilogram.
Sebelumnya, Nurul Akmal juga berhasil meraih medali perunggu kategori +87 kg putri pada Islamic Unity Games 2021 di Konya, Turki.
Lifter berusia 31 tahun itu juga meraih medali perak pada kategori yang sama pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2022 di Manama, Bahrain.
Nurul harus bekerja keras jika ingin membawa pulang medali dari Paris pada 2024. Pada hasil tahun 2020, Sara Robles berada di urutan ketiga dengan total berat 283 kg.
Artinya, Nurul Akmal harus mampu meraih total angkatan minimal 285 kg jika ingin meraih medali. Patut ditunggu apakah pemain berusia 31 tahun itu mampu melakukannya.
Daftar Prestasi Nurul Akmal
– medali perunggu Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2010 yang diselenggarakan di Yogyakarta
– Medali perak Islamic Unity Games 2017 yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan
– Juara 6 Summer University 2017 di Taipei, Taiwan
– Juara 6 Asian Games 2018 Jakarta – Palembang
– Medali emas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang
– 3 medali emas Kejuaraan Nasional (Kejurna) 2018 di Bandung
– Medali perunggu Piala Qatar 2019 di Doha, Qatar
– Medali emas Pekan Olahraga Nasional 2021 di Merauke, Papua
– Medali perak Bahrain (+87 kg) Kejuaraan Asia 2022 di Manama
– Medali perunggu (+87kg) Kejuaraan Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan
– Medali perak Vietnam Ocean Games 2021 (+71 kg)
– Medali Perak SEA Games 2023 Kamboja (+71 kg) Wakil Indonesia berhasil meraih medali di Olimpiade Paris 2024.
Medali pertama Indonesia datang dari bulutangkis. Gregoria Mariska Tunjung sukses meraih medali perunggu peringkat ketiga tunggal putri.
Kesuksesan Georgie, sepengetahuan Gregorio, tidak terlepas dari cederanya Carolina Marin saat merebut medali perak melawan He Bingjiao di semifinal.
Carolina Marin yang memutuskan mundur dari Olimpiade Paris 2024 secara tidak langsung memberkati Georgie dengan medali perunggu.
Indonesia meraih medali kedua di cabang panjat tebing. Alpinist Vedric Leonardo asal Pontianak, Kalimantan Barat menyumbangkan emas pertama kepada Mira Putih.
Vedric Leonardo meraih medali emas Olimpiade 2024 dengan mengalahkan Wu Peng dari China pada final sprint putra di Le Bourget.
Di final, catatan waktu Vedrick adalah 4,75 detik. Pebalap berusia 27 tahun itu finis dalam waktu 4,77 detik, unggul 0,02 detik dari Wu Peng.
Kemenangan Vedric Leonardo di nomor sprint putra menjadi medali emas pertama Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Emas yang diraih Wedrick juga merupakan emas pertama Tim Indonesia di luar bulutangkis selama Olimpiade mereka.
Beberapa jam kemudian, Rizki Juniansyah meraih rekor pribadi 76kg.
Rizki tampil impresif dengan mencatatkan total berat badan 354 kg. Rizky unggul 8 kg dari pesaing terdekatnya, Veraphone Wichuma asal Thailand.
Melalui prestasi luar biasa tersebut, Vedric dan Rizky mendapat pahala yang melimpah dari pemerintah Indonesia. Biasanya pemerintah memberikan penghargaan kepada atlet yang berprestasi di berbagai ajang, termasuk Olimpiade.
(Tribunnews.com/Giri)