TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dikabarkan menangis usai gagal membantu Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Kabar tersebut pertama kali tersebar melalui postingan Instagram asisten pelatih Nova Arianto.
Nova Arianto tampak menghibur Shin Tae-yong agar berhenti menangis meski mimpinya membuat sejarah pupus di depan matanya.
“Jangan pernah menangis untuk pelatih Shin Tae Yong karena kita semua tahu apa yang telah dilakukan pelatih untuk sepakbola Indonesia.”
“Dan kita semua bisa melihat dari hasil saat ini di level mana timnas Indonesia berada.”
“Saya selalu yakin, piala kepelatihan akan melengkapi apa yang telah dilakukan pelatih selama ini untuk timnas Indonesia,” demikian bunyi caption postingan @novaarianto30.
Sepertinya tangisan pelatih asal Korea itu benar-benar terjadi.
Dua pemain Indonesia yang hadir di ruang ganti menceritakan momen menyedihkan usai kekalahan 1-0 dari Guinea di Paris.
“Baru kemarin saya melihat Pelatih Shin menangis di ruang ganti,” kata Rio Fahmi dikutip YouTube METRO TV usai mendarat di Indonesia, Sabtu (11/5/2024).
“Awalnya semua pemain berusaha tegar karena pelatih Shin selalu berkata, ‘Kenapa kita menangis setelah pertandingan, karena yang harus kita lakukan adalah saat pertandingan agar kita tidak perlu menangis setelah pertandingan’?” , imbuhnya menirukan nasehat pelatihnya.
“Tapi mungkin karena penampilan kami yang luar biasa, pelatih Shin sangat sedih hingga menitikkan air mata dan pada akhirnya seluruh tim berpelukan dan menangis.”
“Karena ya, kita selangkah lebih dekat dengan sejarah, tapi kita masih belum beruntung,” pungkas Rio Fahmi.
Hal senada juga ditunjukkan kiper Timnas Indonesia Ernando Ari.
Ernando mengatakan suasana ruang ganti pasca kekalahan dari Guinea sangat kacau karena kekalahan Indonesia hampir seluruhnya disebabkan oleh keputusan wasit yang tidak adil.
Ernando Ari dikutip dari YouTube Liputan6 menjelaskan: “Benar-benar terjadi kekacauan di ruang ganti. Baru kali ini saya melihat pelatih timnas Indonesia menangis.
“Ketika kami mendapat penalti kedua, kami ingin pergi, pergi saja. Tapi anak-anak bersikap positif dan syukurlah tidak ada gol.”
“Sayangnya kami juga tidak bisa mencapai tujuan ini, pikir kami di ruang ganti,” tambahnya.
Tentu saja, Shin adalah satu-satunya penyesalan Tae-yong.
Ia sangat menyayangkan karena keputusan wasit asal Prancis, Francois Letexier, selalu merugikan timnas Indonesia.
Shin Tae-yong setibanya di Indonesia melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten mengatakan, “Pada pertandingan terakhir, para pemain bermain sangat keras dan sangat maksimal.”
“Tetapi dengan keputusan wasit yang tidak adil, saya tidak bisa menerimanya,” tambahnya.
“Saya berkali-kali menonton video pertandingannya, namun masih ada kesalahan dari wasit, sangat disayangkan,” kata Shin.
“Apa yang saya rasakan pasti serupa dengan apa yang dirasakan para pecinta sepak bola Indonesia,” jelas Shin Tae-yong.
Namun dibalik itu semua, Shin Tae-yong telah melampaui target yang dipatok PSSI dan bahkan mengikuti babak play-off Olimpiade Paris 2024 bukanlah prestasi kecil.
Kini Shin Tae-yong menatap laga selanjutnya, khususnya Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia.
Timnas Indonesia akan menghadapi timnas Irak dan timnas Filipina di kandang sendiri pada 6 dan 11 Juni 2024.
Catatan sejarah kemungkinan besar diukir kembali oleh pasukan Shin Tae-yong.
Indonesia kini berpeluang besar lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia untuk pertama kalinya.
Syaratnya, tim Indonesia harus meraih minimal 3 poin setelah 2 pertandingan untuk bisa menemani Irak ke babak ketiga.
Pelatih asal Korea itu menargetkan lolos ke putaran kedua Piala Dunia.
“Saya akan berjuang sekuat tenaga di setiap pertandingan dan turnamen, yang mungkin juga akan menyenangkan penonton,” kata Shin.
“Saat ini sudah pasti tujuannya, hal terdekat yang bisa saya capai adalah lolos ke putaran kedua Piala Dunia.”
“Jadi itu yang akan saya lalui dulu, mungkin step by step agar kita bisa membahas tujuannya,” tutupnya.
(Tribunnews.com/ Siti N/ Alfarizy AF)