Momen Pak RT Ngamuk, Bleyer Motor sampai 2 Kali Cegat Murid Valentino Rossi di Sirkuit Le Mans

TRIBUNNEWS.COM – Momen kontroversial antara Pak RT Andorra alias Aleix Espargaro yang dua kali menghentikan Franco Morbidelli, memenangi balapan MotoGP 2024 akhir pekan lalu di Sirkuit Le Mans.

Usai adegan tinju tahun lalu, Aleix Espargaro dan Franco Morbidelli kembali terlibat kontroversi di MotoGP Prancis 2024.

Kejadian itu bermula saat Franco Morbidelli melakukan aksi menyalip usai melihat jarak dengan Aleix Espargaro pada balapan ke-5 seri MotoGP 2025.

Meski tidak terjadi tabrakan atau kecelakaan, namun aksi tersebut membuat Aleix Espargaro sangat marah.

Sembari melakukan pendinginan usai finis, Espargaro langsung mencari dan menghampiri murid Valentino Rossi.

Di sini ayah dua anak itu langsung menghampiri sambil membersihkan motornya, hingga Morbidelli menyadari amarahnya.

Dia langsung menunjukkan kemarahan yang besar, menunjukkan gerak tubuh dan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan.

Beberapa kali Morbidelli mencoba melarikan diri, namun Espargaro tak mau tinggal diam dan terus mengejar.

Terjadi kontak tangan antara kedua pebalap namun tidak sampai saling beradu helm seperti tahun lalu.

Akhirnya situasi mulai tenang ketika Morbidelli melakukan lari terakhirnya sambil memberi isyarat dengan tangannya agar lawannya tenang.

Tentu tak berhenti sampai disitu saja, pasalnya usai balapan, Espargaro langsung bertemu Morbidelli dan keduanya adu mulut.

Bukan hanya itu kecelakaan yang dialami Espargaro, pasalnya beberapa lap sebelumnya ia juga sempat marah atas tindakan Enea Bastianini.

Meski tak bisa dihubungi, pembalap Aprilia itu keluar lintasan dan melontarkan gestur marah.

“Enea Bastianini mengalami kecelakaan dengan saya di trek dan saya kehilangan banyak waktu, kemudian dengan Fabio Di Giannantonio dan Fabio Quartararo saya kehilangan waktu untuk memperbaiki posisi,” Aleix Espargaro, dilansir Todo Circuito dikutip.

“Mereka tidak punya kecepatan dan di akhir balapan, Franco Morbidelli memaksa saya di lintasan lurus dan membawa saya keluar lintasan di dua tikungan terakhir, semua orang melewati saya,” tegasnya.

Espargaro marah karena sang manajer tidak memberikan hukuman apa pun, dengan alasan tidak ada komunikasi.

“Manajer harusnya melihat Liga Champions atau cabang olahraga lainnya, tidak ada yang bisa dilakukan. Manajer hanya mengambil tindakan ketika ada yang terjatuh, harusnya evaluasi perilakunya, bukan hanya hasil,” tegasnya.

Di sisi lain, Morbidelli sendiri menyatakan tidak ada kontak dan menyalip pembalap bernomor punggung 41 itu sah.

“Saya menyalipnya di tikungan terakhir, saya melihat celah dan dia tidak menyukainya, padahal tidak ada kontak. Sangat sulit untuk mengetahui langkah mana yang bisa diterima atau tidak,” ujarnya.

“Kalau menurut saya kalau tidak ada tabrakan berarti boleh menyalip, pada akhirnya ini olahraga yang pasti ada tabrakan,” tutupnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *