TRIBUNNEWS.COM – Momen menarik sekaligus lucu terjadi saat pertandingan antara Bhayangkara Presisi (JBP) Jakarta melawan Bank SumselBabel Palembang. Reidel Toiran, pelatih JBP Kuba, tiba-tiba memarahi pemainnya dengan bahasa khas Surabaya.
Bhayangkara Presisi Jakarta mengalahkan Bank Palembang SumselBabel 3-0 (25-20, 26-24, 25-19) di GOR Pangsuma, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (21 Juni 2024).
Hasil tersebut sekaligus memastikan Bhayangkara Presisi asuhan Reidel Toiran lolos ke Final Four Proleague 2024.
Rendy Tamamilang dan kawan-kawan melengkapi posisi empat besar setelah mengalahkan LavAni Allo Bank Jakarta, STIN BIN Jakarta, dan SumselBabel Bank Palembang.
Reidel Toiran merupakan pelatih yang memperkuat Bhayangkara Presisi sejak musim lalu. Dia dianggap sebagai ahli taktik yang langsung dan tegas.
Proliga 2024 akan menjadi musim kedua pelatih asal Kuba itu melatih tim voli putra Polri.
Momen menarik apa saja yang dialami Reidel Toiran pada laga Bhayangkara Presisi melawan SumselBabel Bank Palembang?
Hal itu terjadi pada set ketiga saat sang juru taktik memanggil Agil Anga Angara.
Seringkali ketika Reidel Toiran mengambil waktu istirahat untuk timnya, dia memberikan lebih dari sekedar panduan rencana permainan. Namun ia selalu memberikan instruksi agar Alfyn Daniel dan yang lainnya bisa menyelesaikan permainan dengan lebih sabar.
Namun di set penentuan laga krusial melawan Sigit Adian dan lainnya, Redel Toylan sedikit emosional.
Hal itu terjadi saat skor menunjukkan JBP memimpin 23-17. Jump serve Noumuri Keita berhasil disambungkan untuk mengatur serangan BSB Palembang.
Tendangan terbuka Imam Ahmed Faisal berhasil diblok Lundy Tamirang dan Hernanda Zulfi.
Bayankara Presisi punya peluang untuk kembali melancarkan serangan. Agil Angga Angga memberikan umpan terbuka kepada Rendy Tamamilang di down keenam.
Namun tinju Reddy Tamirang tidak terjatuh. Ia mencoba mencetak gol dengan satu blok sementara tiga pemain Bank Sumser Babel Palembang menunggu di depan gawang.
Namun wasit Lundy Tamirang yang menjadi wasit menganulir lonjakan tersebut sehingga tidak terjadi gol.
Sontak kubu Bhayangkara Presisi protes dan menerima tantangan tersebut.
Saat ini, Redel Toylan mengutuk Egil Angga dan Keita. Keduanya tampak melakukan protes keras untuk mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap keputusan wasit.
Redel berdiri di pinggir lapangan sambil memanggil para pemain sambil menunggu hasil dari tantangan video.
Keita yang terus protes malah digenggam tangan Redel Toylan.
“Hei, tenang, tenang, tidak apa-apa,” teriak Ryder Toylan pada Keita.
Tak sampai disitu saja, Redel Toilan pun berteriak dengan logat Surabaya Agil Anga Angara dan Alfyn Daniel yang tak puas dengan keputusan wasit.
“Hei pelacur, kemarilah, tidak apa-apa,” teriak Redl Toylan.
Aksen khas Toilan Surabaya dianggap biasa di kalangan pecinta bola voli tanah air. Pasalnya pelatih ini sudah sekitar 10 tahun berkarir di Indonesia.
Ya, Toiran pertama kali datang ke Proliga pada tahun 2013. Saat itu ia masih berstatus pemain.
Tim voli Proliga pertama yang memperkuat Reidel Toiran adalah Surabaya Samator. Sejak saat itu, ia kembali dari Jawa Timur untuk memperkuat tim di liga profesional pada tahun 2015, 2017, 2019, dan 2020.
Setelah itu, Tulan memutuskan pensiun dan memilih menjadi pelatih. Tim pertama yang dilatihnya adalah Bhayangkara Presisi.
Sekadar informasi, Bhayangkara Presisi merupakan bagian kecil dari Bhayangkara Samator Surabaya.
Toiran mengenal baik pemain-pemain masa kini seperti Rendy Tamamilang, Yuda Mardiansyah, dan Nizar Zulfikar. Karena mereka pernah bekerja sama saat masih bermain Samato.
(Tribunnews.com/Giri)