TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Beberapa waktu lalu marak kasus penculikan turis di Thailand.
Namun, ini adalah penculikan versi baru, yaitu penculikan di dunia mayat.
Baru-baru ini, dilaporkan bahwa seorang wanita berusia 27 tahun dari Tiongkok diculik di Thailand untuk meminta uang tebusan sebesar lima juta yuan (sekitar 11 miliar rubel).
Namun polisi menemukan seorang wanita bernama Lu Xinlei di sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok.
Media Bangkok Post memberitakan, Lu Xinlei berada di HomePro BangNa, sebuah toko lingkungan di Bang Na, Sabtu (8/6/2024) lalu.
Lu, yang tinggal di Shanghai bersama keluarganya, hilang pada 7 Juni setelah ayahnya menerima permintaan pembayaran melalui aplikasi pesan Tiongkok WeChat pada hari yang sama.
Dia diminta membayar lima juta yuan.
Setelah menerima permintaan penyelamatan, ayahnya melancarkan pencarian.
Dia kemudian mengetahui bahwa meskipun Lu telah membeli tiket pesawat dari Thailand ke Singapura hari itu, tidak ada informasi tentang dia meninggalkan negara tersebut.
Pembajakan Dunia Maya
“Ternyata hilangnya Liu adalah bagian dari penipuan penculikan dunia maya,” lapor media Thailand.
The Bangkok Post melaporkan bahwa Lu, yang bekerja di sebuah perusahaan real estate Jepang, menerima telepon dari seorang penipu yang memberitahukan bahwa dia telah melanggar undang-undang anti pencucian uang.
Penipu yang mengaku sebagai otoritas Jepang memerintahkan dia mengirim 17 juta yen (S$146.000) untuk verifikasi.
Dia kemudian meninggalkan Shanghai menuju Thailand atau Singapura dan tidak menghubungi orang tuanya terlebih dahulu.
Setelah tiba di Thailand pada tanggal 5 Juni, para penipu meminta Lu untuk mengganti kartu SIM-nya dan secara teratur pindah ke hotel lain.
Setelah polisi Thailand menemukannya, dia dibawa ke kantor polisi Phra Khanong di Bangkok, di mana dia bertemu kembali dengan ibu dan saudara perempuannya, yang terbang dari Tiongkok karena khawatir dia telah diculik.
Seorang juru bicara kepolisian Thailand meyakinkan masyarakat bahwa Lu aman dan tidak terluka, media online Thaiger melaporkan.
Kata juru bicara itu. “Kami yakin para penipu menipu korban dan keluarganya.
“Sebenarnya tidak ada penculikan.”
Sumber: Bangkok Post/The Strait Times