TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Motif pembunuhan tragis ayah dan nenek di Lebak Bulus yang menghebohkan masyarakat masih menjadi misteri.
Polisi masih menyelidiki pembunuhan ayah dan nenek anak tersebut di Lebak Bulus.
Diketahui, motif tragedi tragis yang terjadi pada Sabtu (29/11/2024) dini hari itu belum terungkap.
Banyak yang ingin mengetahui motif anak yang tega melakukan perbuatan tercela tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kompol Ade Ari Rahmat Idnal membeberkan sederet fakta baru terkait kasus tersebut.
Apa fakta-fakta ini? Lihat di bawah. 1. Isi ponsel pelaku MS terbongkar
Combs Ade mengatakan, pihaknya melakukan penggeledahan di rumah korban untuk memeriksa barang-barang pribadi pelaku MAS.
Polisi memeriksa isi ponsel pelaku, apakah mungkin menjadi penyebab kejadian tersebut.
Namun polisi tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
“Kami juga memeriksa isi ponselnya dan tidak ada aplikasi yang menimbulkan hal-hal aneh atau kekerasan,” kata Ade seperti dikutip dalam acara Hotroom yang tayang Rabu (4/12/2024) di MetroTV.
Polisi melihat keseharian pelaku tidak ada yang aneh.
Saat mengisi waktu luangnya, MAS biasa menggambar atau menonton YouTube.
“Komunikasinya dengan teman-temannya saat itu tenang dan sangat normal,” ujarnya. 2. Saya minta maaf dan saya siap meneruskannya
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) berbicara kepada MAS usai pembunuhan tersebut, didampingi polisi.
Menteri PPPA Arifah Fauzi, anak tersebut berulang kali menyatakan penyesalannya karena telah membunuh ayah dan neneknya serta membunuh ibunya sendiri.
Ia pun bersedia mengajak anak-anak Indonesia untuk tidak melakukan hal tersebut.
“Berkali-kali dia menyampaikan penyesalannya. Bahkan, saat kami wawancarai Pak Menteri, dia bilang, ‘Saya siap bicara dengan anak-anak Indonesia, jangan seperti saya,'” kata Ade 3. Bebannya berat
Ade Ari mengatakan, enam jam setelah pembunuhan, MAS tampak tenang dan penyidik mulai berbicara dengannya.
Sebelumnya, Anda tidak dapat berbicara dengan MAS dan kebanyakan diam.
Setelah dirinya tenang, MAS mengaku kepada polisi bahwa ia merasakan beban berat dalam dirinya dan mendengar bisikan-bisikan tentang pembunuhan tersebut.
“Saya merasa mempunyai beban yang berat dan kemudian saya merasa harus melakukannya (pembunuhan),” kata Ade mengutip MAS seperti dikutip Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024). . ).
Ade melanjutkan, MAS mengikuti bisik-bisik tersebut untuk menghukum keluarganya guna meringankan beban berat yang ditanggungnya.
“Ini harus saya lakukan, saya ingin menyelesaikan beban berat yang ditanggung keluarga,” kata Ade. 4. Diundang ke psikiater sebanyak 4 kali
MAS (14), pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku sudah empat kali dibawa ke psikiater oleh ibunya AP (40).
Hal ini terungkap saat tim investigasi mengundang MAS untuk berbincang setelah keadaan mulai tenang pasca kejadian.
Jadi terakhir kali anak itu ngomong sama anak itu, dia bilang, ‘Ibu saya empat kali membawa saya ke psikiater lho,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kompol Ade Ari Rahmat Idnal di acara Hotroom. di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
Tim penyidik kemudian menanyakan kembali alasan sang ibu membawa MAS ke psikiater.
Namun anak itu menjawab tidak tahu.
“Entah, Bu,” kata Kapolsek menirukan ucapan MAS.
Pembawa acara Hotroom Hotman Paris pun mengira ada yang tidak beres dengan MAS saat beberapa kali membawanya ke psikiater.
Kalau empat kali ke psikiater, ada yang tidak beres,” kata pengacara kondang itu.
Ade melanjutkan, pihaknya bersama Apsifor (Asosiasi Kedokteran Forensik Indonesia) akan mengunjungi psikiater MAS.
“Kami sedang mencari psikiater di Apsifor, yang juga membuat janji,” ujarnya. 5. Dicurigai adanya tekanan psikologis
Ade melanjutkan, ibu berinisial AP (40) yang lolos dari kematian setelah putranya MAS ditusuk, kerap curhat kepada MAS.
AP kerap berbincang dengan MAS mengenai masalah keluarga.
Ia berkali-kali bercerita kepada MAS tentang kondisi ayahnya, APW (40).
“Ibu anak sering curhat tentang permasalahan keluarganya dan bilang bapaknya perlu naik jabatan, bapaknya kerja di IT tapi belum naik jabatan. Naik pangkat bisa meningkatkan perekonomian,” kata Ade seperti dikutip. Acara Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
“Akhirnya dia juga bilang kalau ayah mau mengajakku berlibur, tapi tiba-tiba tidak jadi, tenang saja, kata ibu, mendingan aku pakai uang itu untuk hal lain,” imbuhnya.
Dari analisis temporal, Ade melihat ada tekanan psikologis pada anak karena sering curhat oleh sang ibu.
Jadi ada tekanan psikologis, tambahnya. kronologi
Seorang remaja berinisial MA (14) nekat membunuh keluarganya di rumahnya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 01:00 WIB.
MA yang mengaku tidak bisa tidur malam itu, keluar kamar dan turun ke lantai satu untuk mengambil pisau dapur.
Dengan pisau di tangan, dia kembali ke kamar orangtuanya di lantai dua.
MA kemudian menusuk APW (40), ayahnya, dan AP (40), ibunya.
Ayahnya merunduk agar tidak terluka.
Mendengar suara tersebut, nenek MA RM (69) keluar dari kamar.
Namun MA yang melihat RM langsung memutilasi tubuh sang nenek.
Makanya ayah dan nenek pelaku ditemukan tewas di lantai satu, kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Gogo Galesung usai olah TKP, Sabtu (30/11/2024).
Beruntung AP selamat meski tertusuk pisau MA.
AP sempat berteriak dan meminta bantuan tetangga.
AP keluar berlumuran darah.
Itulah sebabnya, ditemukan bekas darah di seprai lantai satu dan dua, garasi, dan depan rumah korban.
Saat ini kondisi ibu pelaku masih serius dan dirawat di RS Fatmawati Jakarta Selatan. Jenazah kedua korban meninggal yakni RM dan APW dibawa ke RS Kramajat.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega mengakhiri nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.
Ya, saat pemeriksaan awal, dia merasa tidak bisa tidur, lalu menggumamkan hal-hal yang mengganggunya, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung usai olah TKP, Sabtu (30). /11/2024) sore.
Belakangan, gadis tersebut menjelaskan, pihaknya akan melakukan tes psikologi terhadap pelaku.
Polisi juga akan bekerja sama dengan Persatuan Psikolog Forensik (Apsifor) untuk menyelidiki motif di balik pembunuhan ayah dan nenek yang bersalah.
“Iya, saat ini kami sedang bekerja sama dengan APSIFOR untuk mendalami motifnya, karena bagaimanapun juga harus mendampingi anak tersebut, informasinya seperti itu,” kata Gogo.
Gogo Galesung mengatakan, kedua korban diduga dibunuh saat sedang tidur.
Menurut polisi, penjahat Mash pertama kali mengambil pisau di dapur saat ayah dan ibunya tertidur lelap di kamar.
“Jadi masih kita dalami, tapi informasi awal, kita mendapat informasi dari pelaku bahwa bapaknya sedang tidur dengan ibunya, dia turun untuk mengambil pisau. Dia keluar dari dapur lagi dan melakukan pemotongan,” dia dikatakan. seorang gadis Dikenal sebagai orang yang baik
Tetangga korban, R.S (70), sangat terkejut dan tidak menyangka akan adanya pembunuhan tersebut.
Sebab, dia tahu MA jauh dari kata anak nakal.
Malah sebaliknya 180 derajat, MA dikenal sebagai sosok yang sangat baik.
Bahkan, bocah 14 tahun itu ramah jika bertemu dengan orang yang lebih tua.
“Kalau ketemu beliau (MA) selalu sapa,” ujarnya seperti dikutip Kompas.id, Sabtu (30/11/2024).
Padahal, MA dikenal sebagai remaja yang rajin shalat.
Sebelum kejadian berdarah itu terjadi, RS belum pernah melihat adanya keributan di rumah tetangganya.
“Saya juga tidak mendengar suara apa pun di rumah korban,” ujarnya.
Kesan serupa juga dirasakan oleh tukang jagal keliling Agus Sulisvanto (55) terhadap MA.
Ia sering bertemu MA saat berkeliling kompleks apartemen.
Menurut Agus, MA adalah pemuda yang pendiam namun sopan kepada semua orang.
“Saya sering ketemu MA saat dia latihan dan ingin salat,” imbuhnya.
MA juga dikenal bukan orang rumahan yang suka bergaul dengan orang lain.
“Saya juga tidak menyangka dialah yang bertanggung jawab atas pembunuhan keluarganya,” imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Update Pembunuhan Ayah dan Nenek Anak di Lebak Bulus: Kapolres Jakarta Selatan Ungkap 5 Fakta Baru,