TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasca keputusan Pegi Setiawan sebelumnya, Keberadaan Iptu Rudiana, ayah Eki, korban pembunuhan Vina Cirebon, kini menjadi misteri.
Di samping itu, Mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Anton Charliyan, purnawirawan, mengaku malu dengan tindakan penyidik Polda Jabar.
Mari kita mulai dengan Inspektur Rudiana, ayah Eki. Setelah Pegi Setiawan, tersangka pembunuhan Vina Cirebon, dibebaskan karena menerima kasus sebelumnya, foto Ip Rudiana menghilang.
Bahkan Polres Cirebon Kota bungkam saat dipastikan keberadaan Iptu Rudiana.
Kapolsek ISESS Iptu Bambang Rukminto menduga Ip Rudiana sengaja ditutup-tutupi oleh Polri.
Nyatanya, Bambang berkata, Bambang mengatakan hilangnya Iptu Rudiana bisa memperburuk persepsi masyarakat atas meninggalnya Vina Cirebon.
Jika Irjen Rudiana tidak segera hadir dan Polda Jabar bungkam, mereka khawatir kepercayaan masyarakat terhadap Polri akan semakin menurun.
Selain itu, Setelah hakim menerima putusan praperadilan Pegi Setiawan; Kesalahan Standar Operasional Prosedur (SOP) penetapan tersangka Pegi Setiawan mengikis kepercayaan masyarakat.
“Masalah pribadi jangan menjadi masalah organisasi. Tampaknya persoalan pribadi ini sudah menjadi persoalan institusional, katanya seperti dikutip Kompas Tv.
Oleh karena itu, setelah menerima perkara Vina Cirebon, polisi diperkirakan akan menghadirkan Iptu Rudiana sebagai orang tua terdakwa.
Jadi kalau ditutup-tutupi dan Ip Rudiana tidak keluar, bisa jadi itu kesalahan pihak kepolisian, ujarnya.
Sementara itu, mantan Kapolda Jawa Barat, Purnawirawan Irjen Polisi Anton Charliyan meminta ayah Eky, Irjen Rudiana, diperiksa ulang oleh Propam.
Usai menyaksikan sidang kasus Pegi Setiawan yang dinyatakan tak terlibat kasus Vina Cirebon, Anton mengaku malu dengan hasil yang diperoleh Polda Jabar.
Dia menyadari ada kesalahan dalam penanganan kasus tersebut oleh penyidik.
Pada 2016, Anton yang sebelumnya bertugas di Komunitas Bawah Tanah Indonesia (GMBI) meminta Departemen Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Manajemen Polri (Itwasum) memeriksa kembali Irjen Rudiana dan penyidik.
Ada yang salah dengan cara Pegi menangani masalah ini, jadi dia membiarkannya pergi.
“Saya kira Propam dan Itwasum harus diselidiki kembali, karena ini sudah merupakan keputusan hukum final, dan mau tidak mau hal ini telah membuka mata organisasi kepolisian bahwa ada yang salah dalam proses penyidikan ini. “
“Jangan sampai terulang lagi, ini pelajaran yang menyakitkan,” kata mantan Kapolda Sulsel itu seperti dikutip KompasTV yang tayang Selasa (9/7/2024).
Polri diminta mengkaji ulang penyidikan tahun 2016 untuk menemukan kesalahan prosedur.
Jika ditemukan tidak sesuai prosedur, Polri harus menindaklanjutinya.
“Iya, aku malu banget. Wah, anak-anakku memang seperti ini. Aku tidak bermaksud menjadi lebih baik. Tapi ini pasti hippie yang luar biasa, kan?”
Keraguan Bu Vina Cirebon
Ibu Vina Cirebon, Sukaesih, bingung dengan sikap ayahnya Eki Iptu Rudiana yang menurutnya tidak seperti orang tua korban pembunuhan.
Hal itu diungkapkan Sukaesih setelah Inspektur Rudiana hilang menyusul keputusan Pegi Setiawan sebelumnya yang diterima hakim PN Bandung.
Seperti dimuat Kompas Tv, Kamis (11/7/2024), Sukaesih didampingi pengacaranya, Ahmad Soleh.
Ahmad Soleh mengatakan, masih ada misteri seputar pembunuhan Vina Cirebon.
Sukaesih mengatakan, “Ada kemungkinan pihak keluarga masih merasa ada rahasia.
Sukaesih pun mengamini penjelasan pengacaranya. Sukaesih mengaku masih merasa janggal dengan kematian putrinya.
Selain itu, Sikap Inspektur Rudiana seolah menghindari penyelidikan atas kematian putranya dan Vina.
Bahkan, Sukaesih menyebut dirinya dan Iptu Rudiana sama-sama orang tua korban. Namun, Sukaesih sepertinya menjadi satu-satunya korban keluarga Vina.
“Aneh, aneh kalau kita semua jadi korban, tapi bagaimana bisa keluarga kita kehilangan anak laki-laki satu-satunya,” ujarnya.