Misi di Liga Inggris Belum Usai, Jose Mourinho Ingin Jadi Pelatih Newcastle

TRIBUNNEWS.COM – Bukan rahasia lagi jika Jose Mourinho ingin kembali ke Premier League, seperti yang pernah diungkapkannya usai tim Fenerbahce asuhannya menghadapi Manchester United di Turki (25/10).

Saat itu, masih belum jelas klub mana yang akan dituju Mourinho, atau bahkan klub mana yang ingin dilatihnya.

Saat itu, Mourinho terikat kontrak dengan Fenerbahce hingga 2026.

Namun baru-baru ini, misteri tersebut kembali terungkap. Pelatih Fenerbahce asal Portugal Jose Mourinho berdiri di lapangan sebelum pertandingan sepak bola Liga Super Turki antara Fenerbahce dan Galatasaray di Stadion Fenerbahce Sukur Saraçoglu di Istanbul pada 21 September 2024. (Foto Yuzan Kose/AFP) (Yuzan Kose/AFP)

Mulai terlihat jelas bahwa Newcastle adalah klub yang diinginkan Mourinho.

Jose Mourinho mempertimbangkan untuk mengambil alih jabatan manajer Newcastle jika Eddie Howe meninggalkan James Park The Guardian

“Manajer Fenerbahce memiliki urusan yang belum selesai di Liga Premier dan yakin Newcastle adalah peluang terbaiknya untuk kembali ke Inggris setelah Chelsea (dua kali), Manchester United dan Tottenham,” lapor Guardian.

Posisi Mourinho di Liga Turki saat ini tengah menjadi sorotan. Dia baru-baru ini didenda oleh Federasi Sepak Bola Turki karena komentar kontroversialnya.

Dia tidak akan menjadi Jose Mourinho jika dia tidak mencari inspirasi.

Mourinho menolak keputusan wasit yang memberikan dua penalti kepada Trabzonspor, namun pada akhirnya Trabzonspor menang 3-2.

Ia tak hanya mengkritik wasit khusus, tapi juga sepak bola Turki.

“Tidak ada seorang pun yang ingin menonton Liga Turki di luar negeri.

“Siapa yang mau nonton Liga Turki ini di luar negeri? Ada Premier League, Liga Prancis, Liga Jerman, Liga Portugal, Liga Belanda. Kenapa harus nonton ini?”

“Terlalu abu-abu, terlalu gelap, tidak berbau. Tapi ini tugas saya dan saya akan memberikan segalanya untuk pekerjaan saya dan untuk klub,” jelasnya yang membuat marah Federasi Sepak Bola Turki.

Selain kejadian tersebut, Mourinho dikabarkan telah menghubungi mediator untuk mengetahui perkembangan terkini Newcastle.

Manajer, yang membawa Porto meraih kemenangan Liga Champions pada tahun 2004, dikatakan telah bertemu dengan ketua Magpies Yasir Al Rumayyan di sebuah acara sosial di Grand Prix Arab Saudi pada bulan Maret tahun lalu.

Hubungan mereka berlanjut hingga saat ini.

Pada akhir Oktober, ketika Manchester United berada di Turki, Moe menyapa rekan-rekannya seperti teman lama, yang membuat para jurnalis Inggris senang.

Namun Mourinho harus lebih bersabar dan menunggu keinginannya.

Juru taktik Magpies Eddie Howe terus tampil bagus saat ini.

Namun, pihak klub berharap bisa membawa Newcastle ke papan atas Liga Inggris agar bisa lolos ke Liga Champions.

Newcastle saat ini duduk di peringkat kedelapan Liga Inggris dengan 18 poin, hanya tertinggal satu poin dari Chelsea dan Arsenal yang berada di Liga Champions.

Selain itu, saya tidak berniat berpisah dengan anak angkat saya dalam waktu dekat.

Eddie Howe mengatakan Jumat lalu (11 Agustus): “Saya sangat senang dengan apa yang terjadi. Saya sangat senang berada di posisi ini. Saya masih bermimpi.”

“Kami senang dengan kesuksesan ini, tapi Anda selalu menginginkan lebih. Dan kami tidak mendapatkan satu-satunya hal yang kami inginkan, yaitu trofi (kejuaraan). Itu impian kami,” jelasnya.

Menarik untuk dinantikan apakah Jose Mourinho akan bermain melawan Newcastle di masa depan.

(Tribunnews.com/Sheena)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *