Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Generasi Z merupakan generasi dengan minat belanja yang kuat, rata-rata mencapai $360 miliar jika dihitung pendapatan seluruh Generasi Z di seluruh dunia.
Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya generasi muda yang memasuki dunia kerja.
Glenn Carella, pendiri Marketing Enthusiasts Association (MEC), mengatakan Generasi Z akan paling terpengaruh oleh iklan media sosial, mengutip hasil survei IDN Research Institute dan Advisia.
Namun, data lain yang dipublikasikan di Economic Times menunjukkan bahwa 91 persen konsumen, termasuk Gen Z, merasa lebih terhubung dengan suatu merek setelah menghadiri acara yang diselenggarakan oleh suatu bisnis.
“Misalnya mengunjungi booth di pameran dagang, menghadiri seminar online, acara penghargaan, acara temu sapa, dan masih banyak lagi. .
Acara ini diselenggarakan oleh BINUS Business School dan Marketing Enthusiasts Association (MEC) untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat mengenai strategi periklanan yang dapat menciptakan kedekatan emosional.
Di pameran dagang, calon pelanggan Gen Z dapat mempelajari lebih lanjut tentang kepribadian suatu bisnis dan bahkan mencoba produk atau layanan secara langsung.
“Hal ini sesuai dengan hasil Harvard Business Review yang menemukan bahwa 52 persen pemasar di seluruh dunia percaya bahwa kegiatan promosi langsung lebih efektif dibandingkan media pemasaran lainnya,” ujarnya.
Belajar dari Pemasar: Talk Show Unleash the Power of Gen-Z menghadirkan 4 pembicara.
Secara khusus, Sitaresti Astarini (Head of Business Marketing TikTok Indonesia), Ferri Haryanto (Director of Marketing Garudafood), Asep Haekal (Head of Strategy, Integrated Marketing Communications, Transport and Business at Grab) dan Leowhati Augusta AHB (Head of Marketing di Mami Double Decker).