Militer Jepang Digoyang Skandal Kebocoran Rahasia

Rahasia kebocoran dan korupsi di Angkatan Laut Jepang berbuntut panjang. Kementerian Pertahanan memecat Panglima Angkatan Laut dan mengambil tindakan disipliner terhadap lebih dari 200 perwira dan pegawai negeri sipil.

Pelanggaran disiplin di militer terungkap ketika Perdana Menteri Fumio Kishida merombak “Angkatan Pertahanan” Jepang untuk menangani konflik dengan Tiongkok atau Korea Utara.

“Hal yang tidak dapat diterima ini mengkhianati kepercayaan publik,” kata Menteri Pertahanan Minoru Kihara di Tokyo pekan lalu. 220 orang dipecat, dua orang diskors, dan 14 orang diberhentikan. tujuh orang menerima peringatan resmi

Pelanggaran tersebut antara lain mencakup kelalaian dalam melindungi informasi rahasia. Dilaporkan bahwa perwira aktif sering memberikan akses terhadap data pergerakan kapal perang, bahkan kepada personel tanpa izin keamanan.

“Ketidakpedulian terhadap berita merupakan masalah serius bagi keamanan nasional,” keluh surat kabar liberal Mainichi.

Kejahatan kecil adalah bukti bahwa prajurit itu lemah secara moral. Banyak perwira angkatan laut menuntut 250.000 euro untuk pekerjaan yang tidak mereka lakukan.

Dilaporkan bahwa atasan secara lisan mengancam bawahannya meskipun ada penyelidikan khusus setelah tiga petugas dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap tentara Rina Gonoi pada tahun 2021. Marinir pergi makan makanan pokok secara gratis tanpa izin.

Laporan inspeksi menyebutkan pemasok pertahanan Kawasaki Heavy Industries diduga menyuap awak kapal selam dengan produk elektronik dan alkohol. Perubahan yang mengarah pada Angkatan Laut Jepang

Panglima Angkatan Laut Ryo Sakai diperkirakan akan memotong gajinya, namun mengajukan pengunduran dirinya Jumat lalu. Sakai menyebutkan “kurangnya disiplin di kalangan prajurit dan lemahnya kepemimpinan dalam organisasi” sebagai alasan pengunduran dirinya.

Wakil Laksamana Akira Saito mengambil alih komando Sakai pada 19 Juli. Wakil Menteri Pertahanan, Kazuo Masuda dan Jenderal. Yoshihide Yoshida, kepala staf departemen, juga ditegur. Sementara Menteri Pertahanan Kihara rela menyerahkan gaji satu bulannya.

Perdana Menteri Kishida sendiri tetap setia kepada Kihara dan meminta maaf. “Saya memahami bahwa situasinya sangat serius dan saya memahami bahwa tidak ada ruang untuk kesalahan dalam konteks ini,” ujarnya.

Skandal ini membahayakan rencananya untuk menggandakan belanja pertahanan menjadi dua persen dari produk domestik bruto pada tahun 2027 dan memperluas hubungan militer dengan sekutu.

“Jika masalah ini terus menimpa militer, masyarakat tidak akan mendukung usulan pemerintah untuk meningkatkan belanja pertahanan secara signifikan, apalagi menaikkan pajak untuk membiayainya,” kata surat kabar liberal Asahi.

Sejauh ini, Kishida telah memblokir kenaikan pajak dari waktu ke waktu untuk meloloskan anggaran tambahan. Menurut buku putih pemeliharaan, pemerintah telah mendapatkan hingga 42 persen dari 43,3 miliar yen (250 juta euro) yang dibutuhkan untuk proyek pemeliharaan tambahan. Keraguan tentang Jepang

Skandal di Jepang menimbulkan keraguan mengenai kerahasiaan di angkatan bersenjata. Undang-undang Jepang yang mulai berlaku Mei lalu seharusnya menjamin akses terhadap data pribadi. Namun kini, keraguan akan muncul lagi mengenai apakah Jepang dapat dipercaya dengan rincian sensitif jika terjadi kerja sama militer yang lebih erat.

Jepang dan Amerika Serikat ingin mendirikan pusat operasi gabungan pada tahun 2025 untuk memfasilitasi kerja sama gabungan angkatan bersenjata Jepang, bahkan di masa damai. Menteri Pertahanan Kihara dan Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa akan membahas hal ini di Amerika Serikat pada bulan Juli.

“Kami akan mengambil tindakan tegas untuk memperkuat keamanan informasi,” jawab Kihara ketika ditanya apakah kurangnya kerahasiaan membuat kerja sama diragukan.

Pada hari Jumat, Angkatan Udara Jepang akan memulai latihan militer gabungan dengan militer Jerman, Prancis, dan Spanyol sebagai bagian dari latihan “Pacific Skies 2024” yang berlangsung selama dua bulan.

Rzn/hp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *