Militer Israel melarang menteri Palestina mengunjungi Jenin di tengah serangan terhadap Tepi Barat Israel
TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel melarang menteri Palestina mengunjungi Jenin karena serangan di Tepi Barat
Israel melarang delegasi menteri Palestina mengunjungi Jenin pada hari Kamis di tengah operasi militer skala besar di Tepi Barat bagian utara, kata Otoritas Palestina.
“Pasukan Israel mencegah delegasi mencapai Jenin selama dua jam,” kata kantor media pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Menurut wartawan Anadolu, delegasi tersebut termasuk juru bicara pemerintah Mohammed Abu Al-Rub, Menteri Pemerintah Daerah Sami Hijjawi dan Menteri Pekerjaan Umum Ahed Bseiso.
Namun Menteri Kesehatan Majid Abu Ramadan berhasil memasuki kota tersebut, namun tentara Israel memblokir aksesnya ke rumah sakit pemerintah Jenin.
Gubernur Jenin Kamal Abu Alub mengatakan Kamis pagi bahwa pasukan Israel mengepung gedung-gedung kota.
“Pihak berwenang Israel berusaha mencegah para menteri Palestina mengadakan konferensi pers di dalam gedung pemerintah daerah (Jenin),” kata Abu Alub.
Pada tanggal 28 Agustus, militer Israel melancarkan operasi militer terbesarnya di Tepi Barat bagian utara dalam 20 tahun, menewaskan sedikitnya 39 warga Palestina dan menyebabkan kerusakan parah di wilayah tersebut.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki ketika Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza. Di Jalur Gaza, lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, kehilangan nyawa.
Setidaknya 691 orang tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka dalam kebakaran di Tepi Barat Israel, menurut Kementerian Kesehatan.
Perluasan ini menyusul pendapat utama Mahkamah Internasional pada 19 Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama 10 tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menyerukan penarikan seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Monitor Timur Tengah