TRIBUNNEWS.COM – Israel kembali mengaku berhasil melumpuhkan Brigade Rafah Hamas pada Kamis (29 Agustus 2024).
Berdasarkan laporan The Times of Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa operasi ofensifnya di Jalur Gaza selatan melumpuhkan Brigade Rafah, kata sumber militer.
Pernyataan ini muncul seminggu setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant juga mengumumkan keberhasilan netralisasi Brigade Rafah.
Menurut sumber IDF yang berbicara kepada The Times of Israel, mereka mengklaim telah melumpuhkan sebagian besar koridor Philadelphia.
Mereka yakin setidaknya 80% terowongan yang dibangun Hamas di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza telah dinonaktifkan.
Militer Israel juga membenarkan bahwa banyak anggota Hamas yang berusaha melarikan diri melalui koridor ini.
Mereka menuduh anggota Hamas melarikan diri melalui koridor Philadelphia dan mencoba melarikan diri ke utara menuju zona kemanusiaan yang ditetapkan Israel.
Sumber militer itu menambahkan, IDF mengaku berhasil menyerang beberapa penembak jitu Hamas di koridor Philadelphia yang berusaha melarikan diri. Garis merah pada peta ini menunjukkan Koridor Philadelphia antara Jalur Gaza dan perbatasan dengan Mesir. (Prancis 24) Menteri pertahanan Israel juga mendeklarasikan Brigade Rafah Keok
Diberitakan sebelumnya, pernyataan IDF tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sepekan lalu, Rabu (21 Agustus 2024).
Dalam kunjungannya ke Koridor Philadelphia, Gallant memuji pasukan Divisi 162 yang beroperasi di wilayah Rafah di Jalur Gaza selatan.
“Saya datang ke sini terutama untuk menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya,” kata Gallant kepada para prajurit.
Dalam pidatonya, Gallant memuji tentara Israel yang ia anggap murni dan ganas seperti singa.
“Divisi 162 dan brigadenya… bertempur seperti singa,” katanya. Brigade Rafa dikalahkan, Brigade Rafa musuh dikalahkan oleh Divisi 162.”
Menteri Partai Kulani mengatakan pasukan IDF di Rafah bertempur dengan sangat gigih.
Gallant memerintahkan tentara Israel untuk segera menghancurkan seluruh jaringan terowongan yang tersisa. Apa itu Koridor Philadelphia?
Koridor Philadelphia adalah zona penyangga demiliterisasi sepanjang 14 km dan lebar 100 meter di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Gaza.
Kawasan ini membentang dari Mediterania hingga perbatasan Kerem Shalom, titik pertemuan antara Gaza, Mesir, dan Israel.
Zona ini pertama kali ditetapkan berdasarkan perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel pada tahun 1979 dan diberi nama sesuai dengan nama kode militer Israel untuk Zona Demiliterisasi.
Saat itu, Israel setuju untuk mengakhiri 12 tahun pendudukan Mesir di Semenanjung Sinai namun tetap mempertahankan kendali atas Jalur Gaza dan Palestina.
Orang Mesir menyebut kawasan ini Koridor Salah al-Din, diambil dari nama pendiri dinasti Ayyubiyah yang mengalahkan Tentara Salib di Yerusalem pada tahun 1187.
Koridor ini mencakup perlintasan perbatasan Rafah, satu-satunya titik transit antara Mesir dan Gaza.
Berdasarkan perjanjian 1979, Israel diizinkan mengerahkan angkatan bersenjata terbatas di koridor tersebut, termasuk empat batalyon infanteri, instalasi militer dan benteng lapangan, serta pengamat PBB.
Penggunaan rudal anti-tank, artileri atau anti-pesawat dilarang, kecuali rudal permukaan-ke-udara individual.
Tujuan utama pengerahan militer Israel adalah untuk mencegah masuknya senjata ke Gaza melalui Mesir.
(Berita Tribun/Bobby)