Milisi Kurdi dan Pasukan Rezim Assad Sepakati Kesepakatan Ditengahi Rusia Usai Bentrok di Suriah

Milisi Kurdi dan pasukan rezim Bashar al-Assad telah menyetujui kesepakatan yang ditengahi Rusia setelah bentrokan meletus di Suriah.

BERITA TRIBUN.

Pekan lalu, pasukan Arab di timur Deir Ezzor, bekerja sama dengan pemerintah Suriah di bawah Bashar al-Assad dan Iran, menyerang negara yang dikuasai pasukan Kurdi yang berafiliasi dengan Unit Perlindungan Rakyat (YPG). Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah merebut dua kota di provinsi dekat ladang minyak yang dikuasai Amerika Serikat.

Sebagai pembalasan selama pertempuran tersebut, pasukan Kurdi mengepung dan mengepung pasukan pemerintah Suriah di pusat dua kota besar di timur laut, Qamishli dan Hasakah, dan menahan beberapa perwira militer Suriah di luar dalam perjalanan dari markas mereka menuju keamanan di Hasakah. Kota.

Tindakan tersebut merupakan bentrokan serius dalam hubungan antara pemerintah dan kepemimpinan Kurdi, melanggar perjanjian lama untuk memperkuat kerja sama dan kerja sama antara kedua pihak dan mengizinkan aktivitas militer oleh masing-masing pihak di negara tersebut.

Menurut surat kabar Uni Emirat Arab, mengutip dua sumber militer Kurdi, para pejabat militer Rusia telah berupaya meningkatkan komunikasi dalam beberapa hari terakhir setelah insiden tersebut, dan para pejabat Rusia di dalam milisi lembaga pemerintah telah berupaya untuk mengatasi kejatuhan tersebut.

Upaya tersebut mencapai puncaknya pada kesepakatan yang ditengahi Rusia pada hari Senin di mana suku-suku Arab yang bersekutu dengan Assad dan Iran akan mengakhiri serangan mereka dan para pejabat akan dibebaskan untuk menggantikan 15 pejuang Kurdi yang ditangkap dalam waktu seminggu. Akhirnya.

“Tekanan yang kami berikan pada pemerintah membantu tercapainya kesepakatan,” kata sumber milisi Kurdi.

Asal: Kapal Timur Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *