Laporan jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan air merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Jadi pemerintah mengalokasikan sekitar 3,4 persen APBN untuk keperluan itu.
Pada saat yang sama, ia memperkirakan jumlah tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan investasi tahunan sektor air dan limbah.
“Uang pemerintah saja tidak cukup,” kata Sri Mulyani seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali, Rabu (22 Mei 2024).
Oleh karena itu, menurut bendahara negara itu, banyak upaya yang dilakukan, mulai dari tingkat lokal, bahkan desa, hingga tingkat nasional dan dunia.
Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia mendorong keberadaan Global Water Fund atau Global Water Financing Platform.
Dia mengatakan pemerintah akan terus mencari pendanaan global, mendiskusikannya dengan berbagai pemangku kepentingan nasional dan organisasi.
Lebih lanjut ia menambahkan, mencapai ketahanan air dan sanitasi yang memadai memerlukan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
Harapannya, Forum Air Dunia ke-10 akan menjadi forum pengaturan pembiayaan air yang efektif dan berkelanjutan.
“Banyak lembaga internasional yang menaruh perhatian terhadap air, seperti Bank Dunia, ADB, Bank Pembangunan Afrika, AIIB, Bank Investasi Eropa dan lain-lain,” kata Sri Mulyani.
“Mereka tentu memiliki portofolio air dan sanitasi,” katanya.