Mesir Bantah Koordinasi dengan Israel Soal Operasi Militer di Rafah: Berita Palsu Sengaja Disebar

Mesir Bantah Koordinasi dengan Israel dalam Operasi Militer di Rafah: Sengaja Menyebarkan Berita Palsu

Berita Tribun.

Pihak Mesir mengatakan bahwa komitmen mereka terhadap perjanjian internasional tidak akan menghalangi Mesir untuk melindungi keamanan nasional dan hak-hak rakyat Palestina.

“Apa yang diberitakan di media Israel tentang koordinasi gabungan operasi militer Israel-Palestina di kota Rafah adalah salah,” saluran televisi Mesir Al-Cairo melaporkan, mengutip sumber tingkat tinggi di Kairo.

Kairo berulang kali menekankan bahwa operasi militer IDF di Rafah telah mengancam hubungan bilateral kedua negara, dimana Mesir menganggap masuknya pengungsi ke wilayahnya di Rafah sebagai pelanggaran keamanan nasional.

“Mesir telah memperingatkan Israel mengenai konsekuensi ekspansi di Jalur Gaza dan menolak koordinasi di penyeberangan Rafah,” sumber tersebut menegaskan.

Dia menambahkan: Media Israel sengaja menyebarkan berita palsu untuk mengalihkan perhatian dari gejolak internal yang dialaminya. Peringatan Perang – Puluhan tank dan kendaraan lapis baja Mesir bersiaga perang di wilayah Sinai dekat perbatasan Rafah. Pengerahan militer Mesir mendahului perluasan operasi militer Israel (IDF) di sekitar kota Rafah di Gaza selatan. (Memori Tangkapan Layar/Getty Images) Garis Merah Perang

Pada 7 Oktober 2023, Israel membunuh lebih dari 35.000 warga Palestina akibat serangan lintas batas yang dilakukan Hamas, menyebabkan 1.200 orang tewas. Mereka mulai mengerjakan Rafah awal bulan ini.

Meskipun konflik telah menghancurkan sebagian besar wilayah yang diblokade, pengungsian internal juga menyebabkan kekurangan makanan dan pasokan lainnya, bahan bakar dan obat-obatan.

Sumber tersebut mencatat bahwa posisi Mesir terhadap tindakan Israel di Gaza “telah tegas sejak awal, memprioritaskan keamanan nasional Mesir dan hak-hak rakyat Palestina.”

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Samay Shukri menekankan komitmen Kairo terhadap perjanjian damai 1979 dengan Israel, namun menolak serangan Tel Aviv terhadap kota Palestina.

Kairo prihatin dan menolak rencana Israel memindahkan warga Gaza ke Mesir.

Kairo menyebut tindakan Israel sebagai “garis merah” keamanan nasional dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga stabilitas di kawasan.

(Oln/Anatolu/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *