Menuju Indonesia Emas 2045, Pemenuhan Nutrisi Anak Masih Menjadi PR Terbesar di Indonesia

Dilansir reporter Tribunnews.com M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, Yogyakarta – Kata-kata dan gagasan untuk mengembangkan generasi muda Indonesia yang berkualitas dan terampil terus bergema dalam kampanye “Indonesia Emas 2045”.

Dapat dipahami bahwa Indonesia akan merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada tahun 2045, dan tujuan pemerintah adalah menjadi negara maju yang setara dengan negara adidaya di dunia.

Namun masih banyak tantangan besar yang harus diselesaikan untuk mencapai “Indonesia Emas 2045”, salah satunya adalah kebutuhan gizi yang menjadi pekerjaan rumah (PR) saat ini.

Seto Mulyadi atau Kak Seto, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), juga mengatakan, untuk mewujudkan hak gizi anak diperlukan upaya bersama dari seluruh departemen untuk mencapainya.

“Kita butuh orang-orang dari desa yang sama, semua orang untuk berpartisipasi, tidak hanya pekerjaan pemerintah, tapi juga masyarakat, tidak hanya pemerintah, tapi juga swasta,” kata dalam talkshow “SGM 70 Tahun Membesarkan Bangsa. “

“Juga dari pihak swasta (penyedia gizi), tapi juga dari keluarga dan orang tua, jadi jangan lupakan empat unsur dan media,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto yang berasal dari sektor swasta berupaya membantu pemerintah memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Selain Indonesia Emas 2045, hal ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang mendorong pembangunan berbasis hak anak melalui program Indonesia Layak Anak 2030.

“Penanganan kesehatan anak khususnya gizi masih menjadi tantangan besar untuk mencapai tujuan Indonesia Ramah Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045. Sinergi antara dunia usaha dan program pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan tersebut,” kata Vera.

Selain itu, Presiden terpilih Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto juga akan menggelar program makanan sekolah bergizi gratis.

Vera mengatakan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan pemerintah, salah satunya melalui Susu Sarihusada.

“Program pemerintah yang sangat bagus ini masih menjadi salah satu pelaku komersial terkait gizi di Indonesia,” jelas Vera.

“Kami juga sedang mencari dan mempertimbangkan bagaimana kita bisa berperan lebih aktif dalam mengisi program-program masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan, khususnya keterlambatan tumbuh kembang, dan terkait program makan siang bergizi gratis tentunya kita bekerja sama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *