Menteri Teten: Razia Knalpot Brong Rgikan Industri Knalpot Aftermarket

Wartawan Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyayangkan penggerebekan knalpot brong yang merugikan industri knalpot aftermarket.

Ia mengatakan, polisi melakukan penggerebekan pemijahan brong di berbagai wilayah pada Pilpres 2024.

Mereka sepakat untuk bertindak karena peraturan yang sudah ada mengenai batasan emisi dan kebisingan. Namun, dia bersikeras bahwa penggerebekan itu tidak akan membuat industri knalpot aftermarket ditutup.

“Sekarang kita sudah dengar dampaknya. Omzet (produsen knalpot aftermarket) menurun. Meski produk knalpot aftermarketnya adalah knalpot UMKM, tapi ada juga yang masuk ke pasar luar negeri. Artinya, dari segi kualitas dan harga, kami kompetitif,” ujarnya. ujarnya pada acara Pameran Knalpot Aftermarket di Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

Oleh karena itu, dia menekankan perlunya penyelesaian masalah tersebut. Sebab, pemerintah sendiri kini mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Teten juga mendukung standarisasi knalpot aftermarket. Selama ini menurutnya produsen belum melampaui Standar Nasional Indonesia (SNI), melainkan karena belum ada SNI.

“Yah, ternyata SNI-nya juga belum ada. Yang melanggar SNI-nya bukan produsennya, belum SNI-nya. Belum (regulasinya).”

Nanti bagus (kalau ada SNI). Alhamdulillah hari ini pemerintah mendukung industri ini,” kata Teten.

Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Ekstrak Indonesia (AKSI) Asep Hendro mengatakan permasalahan yang kerap dihadapi industri ekstrak adalah dari sisi regulasi dan standar produksi.

Asep Hendro menjelaskan kekhawatiran yang dirasakan anggota AKSI terkait dugaan pembuatan kebocoran yang menimbulkan suara keras dan kerap menjadi sasaran polisi dalam operasi penggerebekan.

“Saya berharap standardisasi atau Standar Nasional Indonesia (SNI) segera terbit untuk mendukung tumbuhnya industri knalpot lokal dan UMKM,” kata Asep Hendro yang terkenal dengan produk AHRS-nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *