Menteri PUPR Beberkan Dua Hasil Konkret World Water Forum ke-10

Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, BALI – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan Forum Air Dunia ke-10 telah menyusun rencana aksi konkrit.

Hasil tersebut terlihat dari penandatanganan perjanjian pendanaan Sistem Penyediaan Air Minum Daerah (SPAM) Karian-Serpong dan Nota Kesepahaman Proyek Infrastruktur Net-Zero Penyediaan Air Minum di Ibukota Negara (IKN).

MoU tersebut ditandatangani usai pertemuan Komisi Tingkat Tinggi ke-10 (HLP1) Forum Air Dunia.

Basuki mengatakan, hal tersebut merupakan dua hasil nyata dari Konferensi Air Dunia ke-10 forum ini.

“Ini baru dua dan akan ada pengaturan lain dari forum ini,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya dikutip Kamis (23/5/2024).

Perjanjian Pembiayaan SPAM Regional Karian-Serpong ditandatangani oleh Country Head International Finance Corporation (IFC) Ewan Marshall dan Chief Investment Officer Asian Development Bank (ADB) Yuichiro Yoh.

Selain mereka, penandatanganan juga dilakukan oleh General Manager K-Exim Infrastructure Finance Department Jae-Sung Shim, Managing Director Development Bank of Singapore Cunardi Darma Lei dan Chairman PT Karian Water Service Kyong Yoon Jeong.

SPAM Regional Karian-Serpong merupakan proyek strategis nasional dengan kapasitas 4.600 liter/detik.

SPAM ini diharapkan dapat memberikan akses air minum bagi 1,84 juta masyarakat yang tinggal di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten, khususnya di Kota Tangerang dan Kota Tangsel.

Proyek SPAM Regional Karian-Serpong memiliki nilai investasi sebesar Rp2,4 triliun.

“Dengan ditandatanganinya perjanjian pembiayaan ini, saya optimis proyek ini akan segera selesai,” kata Basuki.

Hasil lain dari Forum Air Dunia ke-10 adalah Nota Kesepahaman tentang Proyek Infrastruktur Pasokan Air Net-Zero di IKN Nusantara.

MoU tersebut ditandatangani oleh Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, dan Han Seong Yong, Wakil Presiden K-Water.

K-Water adalah perusahaan milik negara Korea Selatan.

“Kedua kesepakatan ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia selalu berupaya menciptakan pembiayaan yang inovatif,” kata Basuki.

Basuki juga menegaskan, dukungan pemerintah Korea akan mempercepat pembangunan SPAM lainnya di IKN pada tahun ini.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah membangun proyek SPAM berkapasitas 300 liter per detik di IKN yang dijadwalkan beroperasi pada Juli 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *