Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Turun Menjadi 6,92 Persen

Laporan dari reporter Tribunnews.com Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan angka pernikahan anak hingga 6,92 persen.

Angka tersebut melebihi ekspektasi penurunan perkawinan anak yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu sebesar 8,74 persen.

“Angka perkawinan anak terus menurun selama tiga tahun terakhir, pada tahun 2021 angka perkawinan anak mengalami penurunan dari 10,35% menjadi 9,23%, menjadi 8,06% pada tahun 2022, dan pada tahun 2022 menjadi 8,06% Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/1/2024)

“Ini melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu sebesar 8,74 persen pada tahun 2024,” kata Bintang.

Meski demikian, Bintang mengatakan upaya mengakhiri pernikahan anak harus terus dilakukan oleh semua pihak.

Pemerintah telah mengeluarkan pedoman pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (STRANAS PPA).

Oleh karena itu pemerintah bersama mitra pembangunan telah membuat pedoman pelaksanaan STRANAS PPA di daerah ini, kata Bintang.

Pembentukan STRANAS PPA dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *