Menteri PPN/Bappenas Suharso Yakin Proyek Pembangunan IKN Akan Tetap Jalan

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Nitis Havaro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monorfa meyakini rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) akan terus berlanjut.

Menurut dia, pemerintah siap membangun ibu kota baru dengan partisipasi masyarakat termasuk dana dalam dan luar negeri.

“Iman saya, janji saya, IKN akan terlaksana,” kata Suharso kepada wartawan di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Suharso mengatakan, pembangunan kota tidak akan memakan banyak waktu, melainkan akan terjadi secara perlahan namun pasti. Kata dia, yang perlu diperhatikan adalah persoalan pembangunan ibu kota nusantara yang lebih besar.

Yang penting suasana kotanya kita ciptakan secara bertahap. Dan sekarang saya lihat itu dilakukan secara bertahap, jelasnya.

Meski demikian, Suharso mengakui masih terdapat kendala dalam pengembangan IKN dan menilai hal tersebut merupakan hal yang wajar dan dapat ditoleransi.

“Ada beberapa hal, tapi itu tidak menjadi masalah. Namun tingkat kesabarannya tetap ada. Begitu kita mengeksekusi proyek besar pasti bisa dan perubahannya bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan,” ujarnya.

“Tapi selama masih bisa ditolerir, kami tidak ada masalah,” tegasnya.

Sementara itu, saat ditanya kepastian pemindahan kementerian ke ibu kota Indonesia, Suharso mengatakan pihaknya belum bisa memastikannya.

Dia menjelaskan, “Oh, saya lambat.

Diketahui, belum ada modal asing atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke proyek pembangunan IKN.

Hal itu diungkapkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat rapat eksekutif dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Di hadapan anggota DPR, Bahlil belum bisa menyebutkan perusahaan mana saja yang menandatangani nota kesepahaman dengan IKN karena rapat tersebut terutama membahas anggaran Kementerian Investasi pada 2025.

“Untuk penjelasan lebih detailnya, kami bisa melaporkan secara tertulis perusahaan-perusahaan yang telah menandatangani MoU (memorandum of Understanding) yang sudah saya sepakati untuk tidak salah bicara,” kata Bahlil.

Bahlil menjelaskan, saat ini investor asing belum bergabung di IKN karena prosedur masuk kelompok pertama belum lengkap 100%. Kelompok IKN yang pertama mencakup jabatan-jabatan utama pemerintahan seperti Presiden dan Wakil Presiden, serta lembaga-lembaga puncak pemerintahan. Badan ini meliputi MPR, DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan BPK.

Bahlil mengatakan pemerintah sedang mempercepat penyelesaian bangunan. Rencananya investor asing baru akan bergabung dengan IKN karena pembangunan ibu kota baru memasuki Tahap II.

Jadi kalau kita tanya ada investasi di IKN atau tidak, semuanya dari PMDN (penanaman modal dalam negeri), kata Bahlil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *