TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan (Zulhas) lebih banyak bertemu saat kunjungan kerjanya ke Pertemuan Menteri Perdagangan dan Investasi OKI di Turki.
Setelah pertemuan pertama dengan Türkiye, Mendag Zulhas bertemu dengan Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite.
Mereka membahas isu-isu penting terkait perdagangan kedua negara, termasuk perkembangan ekonomi dan prospek penguatan hubungan perdagangan kedua negara.
Jika melihat jumlah perdagangan kedua negara dalam lima tahun terakhir (2019-2023), seringkali menunjukkan hasil yang baik meski tidak sempurna.
Dari sisi volume perdagangan, nilai perdagangan bilateral meningkat 30 persen menjadi 4,4 miliar dolar AS.
Hal itu disampaikan Zulhas saat pertemuan bilateral di Turki, Senin (10/6/2024).
Oleh karena itu, Zulhas yang juga Ketua Umum PAN mengatakan, hubungan Indonesia dan Nigeria bisa terus membaik.
Langkah ini dinilai perlu untuk mencapai manfaat yang setara bagi kedua negara. Selain itu, Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto juga memberikan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8 persen.
“Indonesia berharap dapat segera mengimplementasikan PTA (Preferential Trade Agreement) dengan Nigeria, karena Indonesia sudah mempunyai banyak pengalaman dalam perjanjian perdagangan dengan banyak negara dan kawasan lain, sehingga ada harapan untuk PTA,” ujarnya. Kerja sama seperti itu mungkin akan meningkat.”
“Indonesia dan Nigeria adalah kekuatan ekonomi besar di kawasannya. Nigeria adalah kekuatan ekonomi di kawasan Afrika, Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara,” imbuhnya.
Ia mengatakan, pertemuan tersebut mendorong pengembangan lebih lanjut perjanjian kerja sama kedua negara.
Karena Indonesia bisa mengekspor banyak produk.
“Kami membutuhkan banyak ekspor Nigeria yang bisa diekspor Indonesia seperti minyak sawit, suku cadang mobil, kayu jadi, dan perhiasan/kosmetik.” Selain itu, Indonesia adalah biji kakao, produk pertanian; Kami juga membutuhkan produk Nigeria seperti logam seperti emas dan aluminium. katanya.
Zulhas mengisyaratkan pemerintah Nigeria menyambut baik pertemuan tersebut.
Selain itu, banyak perusahaan Indonesia yang kini berinvestasi di Nigeria.
“Nigeria menyambut baik pertemuan ini. Indofood dan Kalbe Farma sudah hadir di Nigeria. Indofood adalah salah satu eksportir di Nigeria dan KADIN bekerja keras untuk mempromosikan perusahaan Indonesia di Nigeria. Seperti Indonesia, penduduk Nigeria yang berjumlah 250 juta jiwa bisa mengekspor mobil Indonesia. “Nigeria punya banyak produk yang bisa dieksplorasi,” ujarnya.
Akhirnya, Melihat besarnya potensi Nigeria yang kaya akan sumber daya alam dan siap mengundang investor Indonesia, Zulhas akan mengajak KADIN dan pengusaha Indonesia untuk berbisnis dan berdagang di Nigeria.
Rencananya saya akan mengundang pejabat KADIN dan pengusaha Indonesia untuk berbisnis dengan Nigeria dalam waktu dekat.
Pertemuan langka Komite Koordinasi Perdagangan Tingkat Menteri Ketiga Organisasi Kerja Sama Islam/OKI (Trade Priority System-Organization of Islamic Cooperation/TPS-OIC) digelar untuk kedua kalinya. Perdagangan D-8 dijadwalkan pada 10-11 Juni 2024 di Istanbul