Dilansir reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal pada triwulan II tahun 2024 sebesar Rp 428,4 triliun, meningkat secara year-on-year sebesar 22,5%.
“Kalau kita lihat pada kuartal II, investasi masuk sebesar Rp428,4 triliun. Pertumbuhan kuartal ke kuartal sebesar 6,7% dan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 22,6%,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di sela-sela acara. rapat triwulan II pada Senin (29 Juli 2024), konferensi pers realisasi penanaman modal di kantor BKPM di Jakarta Pusat.
Menteri Balil mengatakan meski situasi perekonomian global masih mengkhawatirkan, namun Indonesia tetap dapat diandalkan sebagai negara investasi. Hal ini mencerminkan penanaman modal asing langsung (FDI) senilai Rp 217,3 triliun, meningkat 16,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 211,1 triliun, meningkat 29,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Meski perekonomian global masih penuh ketidakpastian, kami tetap bersyukur masyarakat global masih mempercayai negara kami sebagai salah satu tujuan investasi bangsa,” kata Balil.
“Karena kalau kita lihat di sini, FDI, PMA kita masih di 50,7, naik 16,6%. Masih naik 16,6%,” lanjutnya.
Sementara dari total investasi sebesar Rp428,4 triliun, tenaga kerja Indonesia (TKI) berhasil terserap sebanyak 677.623 orang.
Berdasarkan data, investasi di luar Pulau Jawa sebesar 215,2 triliun rupiah, naik 18,3% dari tahun sebelumnya, sedangkan di Pulau Jawa sebesar 213,2 triliun rupiah, naik 27,1% dari tahun sebelumnya.
“Teman-teman media lihat pertumbuhannya di Pulau Jawa sangat tinggi. Pertumbuhan Pulau Jawa sangat besar 27,1%, dan di luar Pulau Jawa tumbuh 18,3%,” kata Bahlil.
“Umumnya pada kuartal I, pertumbuhan di luar Pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa,” imbuhnya.