Reporter Jurnalis Tributews.com, Ismoyo
Tributews.com, Jakarta – Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa ia tidak lagi ingin memiliki mobil mewah yang menggunakan pemanas bersubsidi (BBM).
Ini diungkapkan oleh Bahlil ketika itu adalah pertemuan dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia dari Kompleks Konstruksi Parlemen, Jakarta, Selasa 27.202024).
Awalnya, Bahlil menjelaskan bahwa jumlah jumlah bahan bakar bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2025 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam anggaran pendapatan dan pengeluaran negara bagian (APBN) pada tahun 2024, pemerintah mengalokasikan bahan bakar bersubsidi sebesar 19,58 juta kilolitis. Ini terdiri dari 19 juta kilometer minyak surya dan 0,58 juta kilometer minyak tanah.
Sementara dalam proyek anggaran negara pada tahun 2025, jumlah ini turun menjadi 19,41 kilolitis. Ini terdiri dari 18,88 juta kilolitis oli dengan mesin diesel dan 0,525 juta kilolit minyak tanah.
“Volume bahan bakar bersubsidi, yaitu minyak dan bahan bakar diesel setuju 19,41 juta kilolitis, jatuh dibandingkan dengan target 2024 19,58 juta kilolitis,” kata Bahlil.
Dia mengungkapkan bahwa pada saat itu, pemerintah dalam kasus ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berfokus pada pembatasan konsumsi bahan bakar yang disubsidi.
Bahlil juga ingat bahwa barang bersubsidi harus digunakan oleh kelas menengah ke bawah. Tidak hanya kaya yang memiliki mobil mewah.
“Dengan demikian, dalam pendapat dan penelitian tentang evaluasi tim dan pertamin, kami mencatat bahwa masih ada langkah -langkah penting yang harus dibayar sehingga subsidi ini tepat,” kata Bahlil.
“Dan ketika subsidi ini tepat, itu meningkatkan kinerja. Dan kami akan mengambil langkah -langkah ini. Kami tidak akan lagi menjadi debitur mobil mewah barang bersubsidi,” katanya. Keterbatasan konsumsi akan dilakukan pada Oktober 2024
Kementerian Sumber Daya Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, prinsip -prinsip pembatasan bahan bakar bersubsidi (BBM) mulai muncul.
Menteri Sumber Daya Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa partainya telah mencoba melakukan politik pada Oktober 2024.
Saat ini, politik sedang berlangsung. Sementara itu, kebijakan yang disediakan akan berupa peraturan menteri (Permen).
“Memang ada rencana seperti itu (Oktober sudah mulai terbatas). Karena mereka muncul dengan cara ini, ada waktu untuk sosialisasi, “kata Bahlil dari kompleks konstruksi parlemen, Jakart, Selasa 27.02.2024).
“Waktu sosialisasi sekarang dibahas,” lanjutnya.
Menurut Bahlil, kebijakan pembatasan konsumen BBM bersubsidi harus dilakukan sesegera mungkin.
Sementara itu, saat ini ada banyak konsumsi bahan bakar bersubsidi yang bukan target. Alias, masih ada banyak mobil kelas menengah, yaitu mobil mewah yang menggunakan bahan bakar bersubsidi.
“Ya (orang kaya tidak boleh mengkonsumsi), bahan bakar disubsidi di sebelah hak bagi mereka yang memiliki hak untuk mengambil. Jika mereka yang memiliki hak untuk menerima subsidi adalah pusat dan lebih rendah,” kata Bahlil.
“Jika kita menggunakan BBM bersubsidi, apa dunia ini?” Dia melakukannya.