Menteri Bahlil: Izin Usaha Tambang PBNU Terbit Pekan Depan

Dilansir reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Izin Industri Pertambangan (IUP) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah selesai dan akan diterbitkan minggu depan, kata Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Oh, kalau NU ya bisa. Prinsip ini saya pakai karena itu life saver, lebih cepat lebih baik, kata Bahlil kepada wartawan di kantor BKPM, Jumat (7/6/2024).

Bahlil mengatakan, penerbitan IUP dengan PBNU dilakukan oleh badan usaha yang didirikan berdasarkan Wilayah Izin Pertambangan Khusus (WIUPK) dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan PP 96. Pelaksanaan Kegiatan.

“Contohnya kita lihat NU. NU dapatnya, tapi NU buatnya menjadi badan komersial. minggu depan urusannya selesai,” jelasnya.

Bahlil mengatakan NU berhak memperoleh izin pengelolaan pertambangan di wilayah kontrak karya batubara PT Kaltim Prima Coal (KPC). Namun, dia tidak menjelaskan berapa jumlah kawasan lindung di kawasan tersebut.

“Pemberian kepada PBNU diberikan oleh eks KPC. Kalau kita berdonasi, tanyakan dana cadangannya berapa,” ujarnya.

Pada saat yang sama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk perseroan terbatas (PT) untuk mengelola pertambangan.

Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan PT akan dipimpin oleh Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif.

Gus Yahya mengatakan Gudfan memiliki pengalaman sebagai operator pertambangan.

Jadi soal sumber daya manusia yang kita punya ya kita sudah buat PT. Sudah punya PT dan yang penanggung jawabnya adalah pejabat keuangan umum yang merupakan operator pertambangan, kata Gus Yahya dari PBNU dalam pertemuan tersebut. Konferensi pers.

Sebagai operator pertambangan, Gus Yahya yakin Gudfan memiliki jaringan komunitas pertambangan yang dapat membantu pengelolaan pertambangan.

Oleh karena itu, Gus Yahya mengatakan PBNU siap mengelola industri pertambangan.

Bendem kita juga pengusaha pertambangan, tentu tidak sendirian. Bukan hanya pengusaha pertambangan, tapi sebagai pengusaha pertambangan, ia mempunyai jaringan usaha di industri pertambangan ini.

Gus Yahya mengatakan, sejauh ini PBNU yang anggotanya Nahdliyin sudah menyiapkan desain bersama.

Koperasi tersebut kemudian melebur dengan NU menjadi perkumpulan sehingga terbentuklah PT yang mantan anggotanya adalah pengurus NU.

“Nah, ke depan kita akan mengembangkan model yang komersial, handal, lebih handal dari segi profesionalisme, dan juga lebih aman bagi kepemilikan NU. Kita sudah banyak melakukan pertemuan dengan organisasi Lakpesdam untuk membahas desainnya. Termasuk masa depan NU. desain keuangan,” jelas Gus Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *