Reporter Tribune.com, Fahdi Fahlavi melaporkan
Tribun News.com, Jakarta – Menteri Agama Nasruddin Umar mengajak masyarakat merayakan Natal untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan toleransi dalam keberagaman tanah air.
Hal itu diungkapkan Nasruddin saat Perayaan Natal Nasional 2024 yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta.
“Natal tahun ini bukan sekedar hari raya rohani. Indonesia adalah rumah besar bagi berbagai suku, agama, dan budaya, yang merupakan harta langka. Natal adalah pengingat bahwa perdamaian dan kasih Kristus tidak mengenal batas,” ujarnya.
Ia berharap kemeriahan Natal dapat mempererat persahabatan sejati antar umat. “
Persatuan dalam keberagaman adalah landasan hidup kita.
“Berbagai momen kegembiraan seperti Natal membawa kita pada jalinan persaudaraan sejati antar umat,” kata Menag.
Nasaruddin meyakini agama apapun yang ada di negeri ini mampu membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai. Setiap umat beragama telah menunjukkan kehidupan yang damai dan harmonis apapun agamanya.
“Kunci hidup rukun dan toleran di negeri ini adalah moderasi beragama, kedewasaan beragama,” kata Nasaruddin.
Tema Natal tahun ini, “Mari Kita berangkat ke Betlehem” (Lukas 2:15): Betlehem, kota kecil tempat Yesus dilahirkan, melambangkan perdamaian dan harapan baru.
Menag mengapresiasi Tema Natal Nasional 2024 yang dicanangkan Konferensi Waligereja Katolik Indonesia (KWI) dan Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).
Menurut Nasaruddin, tema ini memiliki pesan tentang ketaatan dan kemauan mengikuti panggilan Tuhan.
“Tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong masyarakat mengamalkan ajaran agamanya,” ujarnya.
Karena semakin dekat masyarakat dengan ajaran agama, maka dunia akan semakin damai dan harmonis, dan semakin besar jarak antara manusia dengan ajaran agama, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya kerugian bagi manusia dan umat manusia. Itu akan menjadi hal yang biasa,” lanjut Menag.
Ia juga memuji inisiatif seperti aksi lingkungan hidup di Nusa Tanga Timur, Manado dan Agats serta Muara Gembong Bekasi pada rangkaian Natal nasional 2024.
“Kegiatan ini merupakan wujud rasa cinta dan kepedulian terhadap sesama sebagaimana tertuang dalam kitab suci dan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Mari kita rayakan Natal 2024 sebagai inspirasi untuk mendasarkan pendidikan agama pada semangat cinta kemanusiaan. Cinta membawa perdamaian dan kerukunan yang merupakan prasyarat pembangunan. Ini merupakan kontribusi besar umat beragama terhadap pembangunan Indonesia, katanya. menyimpulkan. Nasruddin.