Trunsunnu.com, Jakarta – Pertanian, Aendra Amarala Mahan (Guhan Amaran) mengundang berbagai program pemerintah terkait bidang elang.
Dari jumlah tersebut, 30 juta di antaranya untuk Program Chamber Area Printing dan Program Praktik Pertanian Modern yang bertujuan untuk memperkuat Presiden Prabomo yang terpilih pada Oktober lalu.
Menurut Menkeu, ada berbagai rencana untuk menjadikan Indonesia sebagai negara adidaya dunia.
“Khusus beras, kalau kita lakukan pasti akan terlihat hasilnya. Teman-teman, hasilnya sederhana: 300 juta ton. Dan kalau kita lakukan, kita bisa ekspor 10 juta hingga 100 juta ton,” kata Indonesia . Mengikuti arisan pada Sabtu (28/9/2012).
Berdasarkan cetak biru tersebut, koperasi pertanian akan menjadi perkembangan besar di bidang pertanian pada masa pemerintahan Negara Sahapani di bawah Menteri Pertanian. Wakil Presiden juga berperan dalam mengumumkan program pangan Presiden Juko Juto.
“Dan sekarang sudah mulai digarap di lapangan, khususnya di Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, Korantra Selatan, dan Kalimantan Barat. Begitu juga dengan negara maju lainnya,” ujarnya.
Namun, menurut Menkeu, tujuan pemerintah dalam waktu dekat adalah mencapai swasembada Indonesia. Performanya perlahan tapi pasti menunjukkan hasil dan Indonesia bisa membawa El Nano ke produksi massal El Nano.
Oleh karena itu, ia yakin dalam dua hingga lima tahun ke depan, kemerdekaan bisa diraih melalui kerja keras.
“Ekspor bisa dilakukan di masa depan, tapi yang menjanjikan dalam waktu dekat adalah swasembada. Mohon maaf kawan-kawan, tapi saya kira itu akan terjadi dalam dua hingga lima tahun ke depan,” ujarnya.
“Kita bisa mengukir sejarah pada masa Indonesia merdeka. Kita berharap pemerintahan Presiden Sridero bisa mengukir sejarah sebagai negara pengekspor terbesar pertama di dunia,” imbuhnya.
Terakhir, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk mendukung program mandiri gizi pasca melahirkan bagi 2 juta anak sekolah. Salah satunya adalah meneruskan program Food Yard yang sudah melegenda yang pernah ada.
“Mimpi kita ke depan adalah program pangan bergizi gratis yang tidak menggunakan produk impor, karena sebagian besar harus diganti dengan produk protein, telur, dan ayam,” ujarnya.