Menperin Agus Gumiwang: Satgas Impor Ilegal untuk Lindungi Industri Manufaktur

Laporan reporter Tribune.com Lita Febrian

Tribun News.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Perindustrian telah membentuk gugus tugas untuk memantau komoditas tertentu terkait proses bisnis impor.

Pembentukan gugus tugas ini merupakan upaya penertiban berbagai barang ilegal yang mulai membanjiri pasar dalam negeri.

Satgas ini dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan dan beranggotakan 11 kementerian/lembaga serta membawahi tujuh produk, yaitu tekstil dan produk tekstil (TTT), garmen jadi dan aksesoris garmen, keramik, elektronik, alas kaki, dan kosmetik. dan barang jadi. – Produk tekstil yang diproduksi.

Pembentukan gugus tugas ini akan memungkinkan pelaku usaha dan asosiasi industri menyelesaikan keluhan terkait kondisi usaha saat ini, tantangan, dan persaingan dari barang impor ilegal.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Karthasamita mendukung penuh pembentukan gugus tugas penanganan impor ilegal.

Di Jakarta, Menteri Perindustrian mengatakan, Jumat (19/7/2024) “Sebagai bagian dari pemerintah, hal ini merupakan pendukung kekuatan perekonomian negara dengan mendukung industri manufaktur di Indonesia.”

Menurut Pak Agus, sangat penting untuk membentuk gugus tugas yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan untuk memberantas impor ilegal. Dalam hal ini, kunci keberhasilan upaya tersebut adalah penegakan hukum.

Alasannya, pihak berwenang mengetahui cara-cara impor ilegal, namun jika tidak dibarengi dengan penegakan hukum yang serius maka tugas memberantas impor ilegal seperti menjatuhkan ayam, kata Menkeu. Industri.

Pada awal implementasi kebijakan atau pada saat fokus, mereka menekankan perlunya konsistensi dengan masyarakat, pelaku industri atau ekonom, lembaga penegak hukum.

Setelah mencuat, praktik (impor ilegal) akan muncul kembali. Ini yang kami dan saya yakin Kementerian Perdagangan tidak menginginkannya,” tambah Agus.

Selain itu, Menperin menyetujui usulan pemindahan tujuh titik masuk barang impor ke pelabuhan di luar Pulau Jawa.

Perlu diketahui, pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa kelebihan kapasitas.

“Positif lainnya adalah dengan memindahkan pintu masuk ini bisa menciptakan aktivitas ekonomi baru di kawasan. Ini ide yang sangat bagus dan kami dukung 100 persen, mudah-mudahan disetujui Ratas,” ujarnya.

Agus menilai kedua level tersebut baik dan positif bagi industri lokal. Kesepakatan antara Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan ini juga menunjukkan bahwa pemerintah mempunyai visi untuk mendukung para pelaku industri.

“Pelaku usaha dan pelaku industri memahami bahwa kedua kementerian yang berada di garda depan pengembangan industri ini mempunyai pandangan yang sama. Oleh karena itu, para pelaku industri dan investor tidak ragu bahwa pemerintah menunggu industri dalam negeri untuk pemulihan ekonomi. , “katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *