Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 25 investor besar dari berbagai negara menyatakan tertarik menanamkan modalnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Alam (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat bertemu dengan 25 investor besar yang dibawa Union Bank of Switzerland (UBS).
UBS merupakan salah satu bank terbesar di dunia dan mereka membawa sekelompok investor untuk melihat keadaan wisata kesehatan di KEK Sanur.
“Hari ini kami bertemu dengan 25 investor besar yang mengikuti rencana KEK wisata kesehatan di Sanur dan minat mereka berinvestasi sangat tinggi,” kata Sandiaga, dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, investor asal Singapura, Hong Kong, Korea, dan Jepang tertarik untuk menjaring banyak lahan untuk dibangun di KEK Sanur.
Dia fokus tahun depan banyak rumah sakit dan klinik yang fokus pada perjalanan pelayanan kesehatan akan mulai beroperasi.
“Pekerjaannya adalah pembukaan klinik estetika dan rumah sakit besar di Sanur yang akan dimulai pada bulan Maret. Jadi ini masalahnya,” kata Sandiaga.
Selain melirik investasi di KEK Sanur, para investor ini juga diajak menggali potensi lingkungan Sanur untuk mendukung wisata kesehatan Bali.
Sandiaga mengatakan layanan medis unggulan di Bali antara lain klinik kosmetik, layanan gigi, kesuburan, bayi tabung, dan geriatri.
Ditujukan untuk wisata medis di Bali sendiri, masyarakat Indonesia membayar lebih untuk mendapatkan layanan medis di luar negeri.
Selain itu, target pasar lainnya adalah Australia, India dan Malaysia.
Sandiaga berharap masyarakat Indonesia yang sering mendapat pelayanan kesehatan di luar negeri bisa pindah ke Bali.
Sebanyak 2 juta warga Indonesia memilih menerima layanan kesehatan di luar negeri dan mengeluarkan biaya hingga Rp 161 miliar.
KEK Sanur juga diharapkan dapat menjadi lokomotif pengembangan ekosistem wisata kesehatan Bali.
KEK Sanur dimaksudkan untuk menjadi model bagi pengembangan KEK wisata kesehatan lainnya di Indonesia.
“Saat ini wisata medis di Bali tergolong unik sehingga peminatnya sangat besar,” pungkas Sandiaga.