Menlu Norwegia, Espen Barth Eide Tuduh Negara-negara Barat Telah Lakukan Standar Ganda Terhadap Gaza

Norway

TRIBUNNEWS.COM- Norwegia menuduh Barat menerapkan standar ganda di Gaza.

Menurut Anadolu Agency, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide dituduh menerapkan standar ganda oleh negara-negara Barat pada hari kedua Forum Ekonomi Dunia yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi.

Ketika perang di Gaza dan Ukraina berlangsung brutal, Menteri Luar Negeri berpendapat bahwa bantuan Barat kepada negara Eropa yang dilanda perang, sebagai bagian dari penghormatan terhadap hukum internasional, sama sekali tidak didasarkan pada pelanggaran hukum internasional di Gaza.

“Banyak negara Barat takut untuk menggunakan bahasa yang sama mengenai pelanggaran hukum humaniter internasional, yang mungkin bisa dilakukan jika, misalnya, pelanggaran serupa terjadi di Ukraina,” kata Eide.

Pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) dibuka pada hari Minggu di tengah perang tidak manusiawi yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 34.000 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan puluhan ribu lainnya terluka, hilang atau hilang. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai “bencana” pada pertemuan tersebut dan menyatakan bahwa pembicaraan tentang tindakan setengah-setengah di Jalur Gaza adalah “konyol” dan ada dua hal yang perlu diperhatikan. ; solusi negara.

Dia mengatakan Jalur Gaza akan dibangun kembali 30 tahun setelah perang Israel, dan juga merujuk pada laporan PBB yang mengatakan bahwa hanya diperlukan waktu empat tahun untuk menghilangkan puing-puingnya.

“Rencana (Israel) untuk memperluas operasi militer di Rafah hanya akan menyebabkan lebih banyak penderitaan dan warga sipil tak bersenjata di Jalur Gaza. Situasi di Gaza jelas merupakan bencana,” bin Farhan memperingatkan.

Lebih dari tujuh bulan setelah serangan itu menyusul serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.300 orang, sebagian besar Gaza menjadi puing-puing, mendorong 85 persen penduduk Jalur Gaza melarikan diri dari blokade di wilayah tersebut. . . Menurut PBB, yang terpenting adalah makanan, air bersih dan obat-obatan.

Namun, Haaretz mengklaim bahwa sejak tentara Israel mengumumkan bahwa mereka memiliki helikopter dan tank, sebagian besar dari 1.139 tentara Israel dan warga sipil sebenarnya dibunuh oleh Perlawanan Palestina.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.

(Sumber: Monitor Timur Tengah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *