Menlu Iran Mengaku Siap Jalin Silaturahmi Lagi dengan Uni Eropa, Kedamaian di Palestina jadi Misi

TRIBUNNEWS.COM – Serangan Iran terhadap Israel pada 13 dan 14 April masih menyisakan banyak permasalahan yang meninggalkan sejarah hingga saat ini.

Salah satu dari sekian banyak tindakan Iran akibat serangannya terhadap Israel adalah sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa.

Seperti diketahui, Dewan Uni Eropa sepakat untuk memperpanjang sanksi yang dijatuhkan kepada pemerintah Iran sebagai pembalasan atas serangan pesawat tempur IRGC Iran terhadap Israel.

Sanksi baru tersebut diumumkan pada Senin (22/4/2024) oleh Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, dalam postingan di situs X.

Dalam sebuah tweet, Borrell mengatakan sanksi tersebut ditujukan untuk menghentikan produksi drone Iran yang berkelanjutan, yang mencakup semua jenis pembuatan pesawat dan pengiriman senjata apa pun ke Iran dan Rusia.

“Kami telah mencapai kesepakatan politik untuk memperluas dan memperluas zona larangan terbang yang ada untuk mencakup rudal dan kemungkinan pengirimannya ke Rusia,” kata Borrell, seperti dilansir Al Arabiya.

Selain itu, akan ada tindakan ketat untuk mengimpor produk yang digunakan dalam pembuatan drone. Rencana tersebut menyebutkan nama pihak lain yang terlibat dalam program drone Iran dengan larangan perjalanan dan pembekuan aset.

Hampir sebulan setelah serangan terhadap Israel, Iran kembali berusaha menjalin hubungan dengan Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdullahian mengatakan hal tersebut.

Kantor berita Iqna melaporkan, mengutip dari situs surat kabar Tribune dari kantor berita Iran IRNA, Amirabdullahian menekankan bahwa Iran siap untuk kembali bekerja sama dan bertransaksi dengan negara-negara Eropa berdasarkan rasa hormat, diskusi yang wajar, dan kerja sama untuk saling menguntungkan dan perdamaian serta keamanan di dunia. . .

Dalam unggahannya pada Jumat (10/5/2024), dalam rangka memperingati Hari Eropa yang jatuh setiap tanggal 5 Mei, Amirabdollahian mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat Eropa yang merayakannya dengan visi persatuan, perdamaian, dan kemakmuran Eropa.

“Pada hari istimewa ini, semua yang bekerja untuk perdamaian dan kemakmuran di Eropa harus fokus pada perdamaian dan keamanan di dunia,” ujarnya.

Namun Amirbadullahian mengingatkan masyarakat Eropa bahwa jika ingin mendukung semangat perdamaian dan kemakmuran, maka mereka harus memperhatikan situasi di Palestina saat ini.

“Apa yang terjadi di Gaza sangat membebani hati nurani umat manusia dan merupakan ujian penting terhadap kualitas hak asasi manusia dan martabat yang diklaim oleh orang-orang Eropa yang bekerja untuk mereka.” Dia melanjutkan

Dalam pesannya, Amirabdullahian menekankan bahwa negara-negara Eropa harus berdiri tegak untuk memastikan keadilan terjamin dalam masalah Palestina.

Menteri Luar Negeri Iran menekankan bahwa Iran siap untuk terus bekerja dan berhubungan dengan negara-negara Eropa berdasarkan rasa hormat, dialog yang bermakna, kerja sama yang saling menguntungkan serta perdamaian dan keamanan di dunia.

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *