Menlu Inggris Tolak Seruan Setop Jual Senjata ke Israel di Tengah Rencana Netanyahu Invasi Rafah

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Inggris pada Minggu (5 Desember 2024) terus mengupayakan penjualan senjata ke Israel.

Dengan tegas, Menteri Luar Negeri David Cameron menolak seruan untuk mengambil langkah AS guna mengakhiri penjualan senjata ke Israel.

Cameron yakin bahwa mengakhiri penjualan senjata ke Israel akan menyebabkan Tel Aviv merugi.

“Ini akan membuat Hamas lebih kuat,” Anadolu Anjansi mengutip perkataan Cameron.

Dia kemudian mengklaim bahwa Inggris hanya memasok 1% senjata ke Israel.

Pernyataan Cameron ini muncul di tengah rencana Israel menyerang Rafah.

Terkait rencana Israel, Cameron menekankan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa harus ada rencana komprehensif untuk melindungi kehidupan warga sipil.

Sementara itu, Israel terus mengancam akan menyerang bagian selatan provinsi Rafah meski mendapat tentangan dari internasional.

Ancaman serangan ini memaksa ratusan ribu warga Palestina di Rafah mengungsi.

Hal ini menyusul perintah evakuasi baru yang dikeluarkan Israel pada Sabtu (11/11/2024).

Perintah evakuasi yang diperpanjang berlaku di kota paling selatan Gaza, Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Gaza berkumpul setelah melarikan diri dari pemboman Israel di tempat lain selama tujuh bulan terakhir.

Badan-badan kemanusiaan dan PBB mengatakan invasi tersebut berbahaya dan telah menyebabkan banyak korban sipil.

Ia juga memperingatkan tentang kurangnya kondisi kehidupan dasar, termasuk air bersih dan akses terhadap layanan kesehatan di daerah tersebut.

Meski demikian, Israel masih mempersiapkan rencana untuk menyerang Rafah.

Pada hari Senin, Israel dilaporkan mengirim infanteri dan tank ke Rafah timur.

Israel juga menguasai dan menutup perbatasan Rafah.

Tentara Israel mengaku melakukan ‘operasi presisi di wilayah tertentu di timur Rafah’ untuk menargetkan Hamas.

Namun mayoritas dari lebih dari 34.000 warga Palestina yang diyakini tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait David Cameron dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *