Menkumham Yasonna Laoly Serahkan Nusantara Award 2024 ke Prof Anna Mariana, Siapa Dia?

Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo melaporkan

BERITA TRIBUN.

Penghargaan tersebut diserahkan pada Kamis (9/5/2024) pada 18 kategori, meliputi 9 individu dan 9 organisasi atau lembaga, Media Nawacita Indonesia (MNI) di Jakarta Selatan.

Salah satu pemenangnya adalah Profesor Anna Mariana.

Beliau adalah pendiri Yayasan Putra Putri Tekstil dan Songket Indonesia, serta Presiden Asosiasi UKM dan Seni Mode Internasional Indonesia (KADIIFA). Anna meraihnya pada kategori Citra Penggerak UMKM dan Ekonomi Kreatif.

Ia mengaku bangga dengan prestasi yang diraihnya. Menurutnya, penghargaan ini merupakan pengakuan terbaik atas perjuangan berkelanjutan dalam pengembangan para pelaku UMKM, khususnya penenun dan penyanyi tradisional Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Pihaknya akan terus mendorong kemajuan perancang busana, serta Persatuan Rempah-rempah Indonesia dan pembangunan Istana Kesultanan Nusantara.

Anna mengatakan pada Senin (13/5/2024): “Saya telah mengalami banyak peristiwa nyata sejauh ini. .

Ketua Majelis Pengadilan Kesultanan Nusantara ini mengaku mendorong LSL untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, khususnya media sosial. Tujuannya agar seluruh aktivitas pelaku UMKM lebih mudah diakses dan nyaman.

Berkat penghargaan tersebut, Anna berharap rencananya untuk mencanangkan Hari Tekstil Nasional pada 9 September mendatang dapat terlaksana pada tahun ini.

Dengan demikian, warisan nenek moyang bangsa Indonesia akan mendapat payung hukum formal untuk pengakuan dan perlindungan, serta tata kelola negara.

Bertujuan untuk melestarikan tekstil dan memperluas ekonomi kreatif nusantara, Anna terus menjadi tuan rumah Putra dan Putri Tenun Lagu Indonesia (PPTSI), sebuah acara yang dihadiri oleh perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia.

Acara tersebut bertujuan untuk mengenalkan generasi muda terhadap kain tenun dan lagu tradisional vanri serta menanamkan rasa bangga terhadap kain tenun dan lagu tradisional hasil karya anak negeri.

“Iptikhar merupakan jati diri dan jati diri budaya bangsa Indonesia, serta merupakan simbol dan lambang keberagaman Tungal Ika,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *