Laporan reporter Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi mendorong terciptanya transformasi digital yang inklusif melalui konferensi Asia-Pacific Telecommunication (APT).
Menurutnya, setiap negara dapat memanfaatkan kekuatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mengurangi kesenjangan digital dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
“Mari kita bersinergi menjadikan dunia digital lebih mudah diakses dan berkelanjutan,” kata Menkominfo pada pembukaan APT Telecommunication/ICT Development Forum (ADF-21) ke-21 di Jakarta Pusat, Selasa (6/8). /). 2024)
Pemerintah Indonesia telah mengembangkan rencana komprehensif berdasarkan pendekatan ekosistem, sektoral dan regional untuk mengatasi kesenjangan digital untuk Visi Indonesia Digital 2045.
“Pada tahun 2023, hanya 52 persen penduduk pedesaan yang akan menggunakan Internet, dibandingkan dengan 80 persen penduduk perkotaan. “Proyek percontohan TIK untuk pedesaan sangat penting untuk menutup kesenjangan ini dan memastikan manfaat digital bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Menkominfo.
Menteri Budi Ari menyampaikan upaya Indonesia untuk meningkatkan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur digital yang baik.
Dimulai dengan jaringan seluler 5G, kabel serat optik, base transceiver station (BTS) dan satelit multifungsi SATRIA-1.
“Infrastruktur ini sangat penting bagi ekonomi digital dan pertumbuhan inklusif Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital, menyediakan internet yang andal dan cepat untuk seluruh masyarakat India,” ujarnya.
Menkominfo berharap konferensi ADF-21 dapat menjadi forum yang bermanfaat dan meningkatkan kerja sama regional di bidang telekomunikasi.
Konferensi ini akan berlangsung pada tanggal 6 hingga 8 Agustus 2024 dan akan membahas tiga pilar utama Rencana Strategis APT 2024-2026 – Konektivitas Digital, Transformasi Digital, serta Kepercayaan dan Keamanan.
“Saya senang menyambut para delegasi pada acara tiga hari ini. “Saya berharap diskusi yang bermanfaat dapat meningkatkan potensi TIK di kawasan Asia-Pasifik,” ujarnya.
International Telecommunication Union (ITU) dan United Nations Development Program (UNDO) menyatakan bahwa teknologi digital akan berkontribusi 70 persen dalam mencapai Agenda 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.