TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dan pengalaman digital untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dia memperingatkan bahwa tanpa persiapan yang matang, 85 juta pekerjaan akan tetap tidak terisi pada tahun 2030.
“Saat ini dunia membutuhkan 140 juta pekerja berketerampilan digital. Pada tahun 2025, sekitar 65 persen pekerjaan mengharuskan pekerja memiliki keterampilan di bidang kecerdasan buatan (AI),” ujarnya saat wisuda Sains X di Indonesia. Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIA) di Taman Mini Indonesia Inda, Jakarta Timur.
Menkominfo juga menyoroti tiga pilar utama AI, yakni keamanan, etika, dan kepercayaan.
“AI harus dibangun berdasarkan tiga pilar ini agar dapat diadopsi dan diterapkan secara efektif,” katanya.
Budi menekankan pentingnya peningkatan literasi digital pada masyarakat Indonesia dan nilai-nilai positif harus ada di era digital.
Ia menyebutkan semakin besarnya ancaman kejahatan digital dan menekankan perlunya program pendidikan digital untuk menanamkan karakter yang baik.
Budi juga mengidentifikasi tiga keterampilan yang akan banyak diminati dalam lima tahun ke depan: spesialis AI dan pembelajaran mesin, insinyur robotika, dan perancang basis data.
Ia menyoroti tiga keterampilan utama di bidang digital: strategi digital untuk merespons tren pasar, produsen digital yang mendorong inovasi berbasis data, dan alat digital yang mampu meluncurkan kolaborasi strategis dengan keterampilan dan kemampuan yang kuat.
Dalam pesannya kepada UNUSIA, Budi menekankan perlunya adopsi kemajuan teknologi secara cepat.
“Teknologi tidak menunggu kita siap, teknologi sedang bergerak. Kita tidak punya pilihan selain beradaptasi, merangkulnya dan terus berpikir kreatif dan kritis,” tutupnya.
Para siswa, guru dan keluarga wisudawan serta berbagai tamu undangan yang menyaksikan momen bersejarah tersebut turut serta dalam upacara penyerahan ijazah.