TRIBUNNEWS.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan kembali bahwa akun Fufufafa adalah milik Wakil Presiden baru Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, pemberitaan belakangan ini seolah menjadi ajang adu mulut.
“Tidak, tidak, ini pertarungan satu sama lain,” kata Budi Arie, Kamis (12/9/2024) singkat di Majlis Square, Senayan, Jakarta.
Namun, Budi mengaku belum mengetahui siapa akun tersebut.
“Yah, bagaimana kamu tahu?” katanya.
Budi Ari mengatakan Cominfo saat ini sedang menyelidiki pemilik akun Kaskus Fufufafa yang mencemarkan nama baik presiden terpilih 2014, Prabowo Subianto.
“Kami melacaknya. Ada kelompok yang sepertinya bukan milik Mas Gibra,” ujarnya.
Komandan Pemilih Muda TKN Prabowo-Gibran Arief Rosyd Hasan juga pernah mengusulkan pembatalan serupa.
Arif mengimbau masyarakat tidak mempercayai rumor yang tersebar di media sosial.
Fufufafa memastikan akun tersebut bukan milik putra sulung Jokowi.
“Mas Gibran sudah bilang itu tidak benar ya, kita harus pintar, jadi masyarakat harus pintar. Apalagi yang menggunakan media sosial dan sebagainya.”
“Apa yang dikatakan Seb Gibra, tidak, tentu harus kita terima. Kita tidak boleh bermaksud jahat dan memfitnah,” ujarnya. Rabu (11/9/2024).
Arif pun mengatakan, akun Fufufafa tidak ada hubungannya dengan Gibran.
“Jadi kita hentikan. Pilpres sudah selesai. Mas Gibran tidak mau bertarung lagi ya?” – Dia berkata.
Pengamat berspekulasi akun Fufufafa memang Gibran
Di sisi lain, pakar komunikasi Roy Suryo membenarkan adanya kecurigaan oknum terhadap identitas pemilik rekening Fufufafa.
Hal ini berdasarkan penelitian para ahli digital dan berbagai penelitian yang dipublikasikan di media sosial (messos), ujarnya.
“Sebenarnya tidak perlu dipungkiri bahwa akun Kaskus Fufufafa selama ini banyak menyedot perhatian masyarakat. Oleh karena itu, sebaiknya BAS tidak berkata apa-apa,” ujarnya. . Dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (11/9/2024).
Selain itu, Roy Budi meminta Arie mencalonkan diri sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika sehingga menyebabkan hilangnya lembaga publik dan pemerintah dari Jaringan Data Nasional (PDNS).
“BAS adalah aib di mata PDN dan dunia, sebuah badan urusan dalam negeri dan seseorang yang jelas-jelas membuktikan tugas dan kewajibannya tidak terpenuhi dalam berurusan dengan banyak LSM dan lembaga pemerintah. Data mereka diretas dan bocor beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Yayasan Fufufafa muncul setelah Wakil Presiden Gibran Rakabuming dituduh memiliki Raka.
Yayasan Fufufafa sempat membagikan komentar negatif terhadap Prabowo Subianto pada tahun 2014.
Saat itu, ayah Prabowo Gibra merupakan lawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014.
Banyak hinaan yang ditulis terhadap Fufufafa.
Salah satu dari mereka mengomentari artikel, “Guru Alquran ini menghina 20 gadis.”
Fufufafa Foundation berkomentar ‘Pasti berpihak pada Prabowo’.
Gibran pun membantah akun tersebut.
Ia justru meminta media bertanya langsung kepada pemilik website.
“Saya tidak tahu apakah saya punya akun (mereka tidak, tanyakan saja pada pemilik akun),” kata Gibran singkat, Selasa (10/9/2024).
(Tribunnews.com/Milani Resti/Nitis Havaroh/Choirul Arifin)