Menkominfo Budi Arie Sebut Starlink Bakal Beroperasi di IKN, Bulan Depan Uji Coba

Laporan jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi berharap Starlink bisa beroperasi dalam upacara pada 17 Agustus di ibu kota negara nusantara (IKN).

Budi mengatakan Starlink akan melakukan uji coba terlebih dahulu di IKN yang rencananya akan berlangsung pada Mei tahun depan.

Jika prosesnya berjalan baik, Budi mengatakan Starlink bisa langsung diaktifkan di IKN Nusantara pada libur 17 Agustus mendatang.

“Harusnya (Agustus sudah bisa beroperasi). Kalau uji coba berjalan lancar, kami akan lanjutkan uji operasional teknis dan sesuai seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Starlink akan kami izinkan beroperasi,” ujarnya di acara tersebut. pertemuan. . di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).

Budi menegaskan, Starlink harus memenuhi seluruh persyaratan tersebut untuk menciptakan level playing field.

“Starlink sedang melakukan tes di IKN. Kita semua akan menunggu sedikit lebih lama. Pada dasarnya, kondisinya sama,” kata Budi.

Jadi kita adil, mereka boleh ikut, tapi mereka harus mengikuti semua peraturan yang ada yang berlaku di Indonesia, ujarnya.

Soal biaya investasi yang dikeluarkan SpaceX untuk beroperasi di IKN Nusantara, Budi masih belum mau membeberkan detailnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Starlink telah mengajukan izin pengoperasian luar angkasa

Ruang angkasa

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari menegaskan Starlink harus mematuhi peraturan perundang-undangan terkait untuk memenuhi persyaratan beroperasi di Indonesia.

Dalam waktu dekat, Starlink akan melakukan uji coba di Ibu Kota Negara (IKN).

“IKN (Starlink) sedang melakukan uji coba dan akan bekerja sesuai jadwal (rencana uji coba layanan Starlink 2024),” kata Menkominfo dalam keterangan yang dikeluarkan, Kamis (4/4/2024).

Menurut Budi Ari, pemerintah membuka peluang bagi perusahaan telekomunikasi, baik nasional maupun global, untuk berinvestasi dan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.

“Kita lihat saja bagaimana situasinya, yang penting kita harus menciptakan perdagangan yang adil, level playing field dan semua orang harus mengikuti aturan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pos dan Informatika (PPI) Cominfo Wayan Tony Supriyanto menjelaskan, dalam proses perizinan operasional, Starlink telah membangun pusat dan memenuhi standar peralatan Dirjen Sumber Daya Pos dan Informatika.

Jadi kemungkinan sudah patuh VSAT. Kalau Internet (ISP) harus kerja sama dengan NAP, mungkin belum ada perjanjian kerja sama, kata Wayan Tony.

CEO PPI Kominfo menegaskan, ada perbedaan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Menurutnya, Starlink Indonesia merupakan bagian dari penyedia telekomunikasi di Indonesia.

“Mereka global, hanya Starlink, kalau Starlink Indonesia punya lisensi VSAT dan lisensi ISP, maka sebagai penyelenggara di Indonesia. Mereka beli peralatan dan internetnya dari Starlink Global, jangan tertipu, makanya mereka Harusnya di sini bangun pusatnya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *