Wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penerapan King AI menarik perhatian pemerintah.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, AI sangat penting sebagai strategi untuk melindungi dan memajukan kepentingan nasional di era digital yang berkembang pesat.
Kecerdasan buatan adalah kemampuan suatu negara untuk menciptakan produk kecerdasan buatan (AI) dengan menggunakan sumber daya, data, pekerja, dan jaringan bisnisnya sendiri.
Raja AI ini diyakini mampu memperkuat tata kelola digital Indonesia dengan memastikan perkembangan teknologi terkini demi kepentingan terbaik negara.
Budi mengatakan kehadiran kecerdasan buatan tentunya akan membantu Indonesia mengembangkan dan melindungi kedaulatan dan kepentingan nasionalnya.
Pengumuman tersebut disampaikannya pada Rabu (21/8/2024) di acara Indonesia Future of Sovereign AI Lintasarta Cloudeka di Jakarta.
“AI berpemilik adalah sebuah proses untuk memastikan bahwa teknologi ini bekerja dalam koridor yang konsisten dengan prinsip dan nilai-nilai negara kita,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (22/8/2024).
Penerapan Sovereign AI telah menarik perhatian pemerintah, kata Budi.
Sebab, tahun depan investasi swasta diperkirakan mencapai 200 miliar dolar.
Selain itu, pada tahun 2030, investasi gabungan antara AI dan cloud dapat mencapai $397 miliar.
“Hal ini jelas menunjukkan betapa pentingnya teknologi bagi masa depan ekonomi dan keamanan digital kita,” kata Budi.
Budi mengatakan teknologi cloud akan berperan penting dalam pengembangan kecerdasan buatan.
Menurutnya, komputasi awan menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pembuatan dan implementasi model AI secara efisien tanpa harus membangun dan mengelola pusat data fisik.
“Hal ini penting untuk memastikan data diakses, diproses, dan disimpan dengan kecepatan maksimal dan keamanan menyeluruh,” kata Budi.
Namun, terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan cloud computing di Indonesia.
Perbedaan tingkat penetrasi internet di banyak wilayah, terbatasnya kemampuan komputasi awan, dan masalah keamanan data.
Untuk mengatasi tantangan ini, Budi mengatakan penting untuk mengadopsi strategi implementasi cloud yang komprehensif.
Kemudian, mendukung pengembangan infrastruktur cloud negara, memastikan privasi dan keamanan data, serta standar keamanan siber yang kuat.
Pria yang merupakan Ketua Relawan Pro Jokowi (Projo) ini juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk saling berkomunikasi dan menerima berbagai kontribusi terhadap pengembangan AI di Indonesia.
Pengembangan AI akan bersifat inklusif, aman, dan andal, sekaligus menjadikan AI bermanfaat bagi manusia dan manusia.
“Kolaborasi publik dan industri sangat penting untuk inovasi dan investasi cloud,” kata Budi.
“Hal ini termasuk memperkuat ekosistem teknologi digital di Indonesia dan mendorong AI sebagai bagian dari visi yang lebih besar untuk masa depan digital yang lebih baik,” tutupnya.