TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada Selasa (28 Mei 2024), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi mengikuti pertemuan Meja Bundar Menteri Forum WSIS+20 2024 di Jenewa, Swiss.
Pertemuan International Telecommunication Union (ITU) Organisasi Telekomunikasi Internasional.
Pertemuan dimulai sekitar pukul 13.30 di International Convention Center (CICG) di Jenewa dan membahas banyak isu seperti kecerdasan buatan dan perkembangan teknologi digital.
Para pemimpin organisasi internasional dari berbagai negara di dunia dan sekitar 35 menteri di bidang telekomunikasi/digital hadir dalam meja bundar tingkat menteri ini.
Forum tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ITU Doreen Bogdan-Martin.
“Pembangunan industri digital Indonesia bertujuan untuk mencapai Visi Emas Indonesia 2045 untuk mencapai inklusivitas, kapasitas, dan konektivitas berkelanjutan,” kata Menteri Budi Ali dalam informasi yang diterima.
Meja rapat para menteri sepakat untuk mengembangkan sektor digital yang inklusif, berpusat pada masyarakat, dan berorientasi pada pembangunan.
Para Menteri juga mengakui bahwa dunia harus memberikan perhatian khusus terhadap kepentingan negara-negara Selatan dan memperhatikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan pembangunan yang adil untuk semua.
Negara-negara yang berpartisipasi juga harus mengantisipasi isu-isu seperti kecerdasan buatan, aliran data lintas batas, bakat dan literasi digital, penanggulangan disinformasi, komunikasi yang adil, keamanan siber, dan banyak prioritas lainnya.
“Berbagai inisiatif transformasi digital yang dilakukan Indonesia telah diakui sebagai rujukan global, yang secara konsisten diraih Indonesia pada ITU Forum on Information Society dalam beberapa tahun terakhir karena minimnya kecerdasan buatan. Tidak hanya soal teknologi, tapi juga soal manusia dan kemanusiaan,” ungkapnya. Budi Ali.
Forum Meja Bundar Tingkat Menteri WSIS tahun 2024 sepakat bahwa pembangunan di industri telekomunikasi dan digital harus menghormati prinsip-prinsip inklusivitas, keamanan, dan keberlanjutan.