Menko PMK Muhadjir Effendy Sorot Kenaikan Uang Kuliah Secara Tiba-tiba: Itu Langkah Sembrono

Laporan reporter Tribunnews.com Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta perguruan tinggi negeri (PTN) bijak dalam mengambil keputusan biaya kuliah satu kali (UKT).

Hal itu dijelaskan Muhadjir menanggapi kritik terhadap kenaikan UKT di jumlah PTN.

Menurut Muhadjir, harus ada kesepakatan sejak awal dengan siswa dan orang tua mengenai biaya pendidikan.

“Iya, menurut saya kampus harus benar-benar pintar dalam kaitannya dengan UKT. Misalnya kalau ada kenaikan UKT, harusnya ada kesepakatan dari awal, kesepakatan dengan siswa dan orang tuanya bahwa akan ada peningkatan,” kata Muhadjir di kantor Pusat Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Presiden, Jakarta , Rabu (14/5/2024).

Muhadjir mengatakan, promosi UKT tidak boleh terjadi di tengah masa studi seorang mahasiswa.

Ia menilai, memberi nilai tambah saat perkuliahan merupakan langkah nekat.

Kalaupun perlu, besaran kenaikannya harus ditentukan lagi, jangan tiba-tiba mengambil UKT di tengah-tengah, menurut saya itu langkah yang nekat. Artinya pihak kampus belum mempunyai perencanaan yang baik dalam hal pengelolaan keuangan. kata Muhadjir.

Artinya sudah diberitahu dari awal bahkan besaran kenaikannya juga harus dikomunikasikan. Agar para orang tua tidak panik ketika diberitahu terjadi peningkatan yang tiba-tiba dan ekstrem. Berapa persentasenya, misalnya. ,” tambah Muhadjir.

Menurut Muhadjir, kenaikan tarif UKT setiap tahunnya tidak menjadi masalah karena sudah diputuskan berdasarkan kesepakatan di awal.

“Kalaupun tiap tahun naik, baguslah, asalkan ada kesepakatan. Berapa persentasenya, karena kita tahu di sana ada tingkat inflasi juga kan,” ujarnya.

Meski demikian, Muhadjir mengatakan kenaikan UKT tidak boleh dibebankan kepada mahasiswa yang sudah ada.

Alokasi uang UKT, kata Muhadjir, sebaiknya diberikan kepada mahasiswa baru.

“Kalau ada kenaikan pastikan berlaku untuk mahasiswa baru. Sehingga ketika mahasiswa baru masuk, meski sudah mengetahui ada kenaikan UKT, mereka tidak merasa terjebak. Tapi kalau mahasiswa eksisting tiba-tiba ada peningkatan, saya sangat paham kalau mereka merasa terjebak,” pungkas Muhadjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *