Wartawan Tribun Taufiq Ismail melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadir Effendi mengatakan program pensiun tambahan perlu dipertimbangkan untuk diterapkan.
Kebanyakan pekerja di Indonesia tidak memperoleh gaji lebih dari rata-rata, kata Muhadir.
Muhurtham mengatakan program ini tidak akan dilaksanakan.
Pada Rabu (11/9/2024), Muhadir mengatakan di Istana Kepresidenan Jakarta, “Saya rasa saat ini daya beli masyarakat kelas menengah ditambah iuran pensiun sangat besar.”
Muhzeer mengatakan pihaknya terus berupaya agar tidak terjerumus ke dalam kategori kelas menengah.
Kini saya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan berupaya agar kemerosotan ini tidak sampai menimpa kelompok tertindas, miskin, dan sangat miskin.
Kini pemerintah disebut-sebut berhasil menurunkan tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan kelas menengah. Menurunnya jumlah kelas menengah tidak mempengaruhi upah minimum
“Sekarang buktinya apa? Kemiskinan juga turun, dari 0,98 ke 0,93, lalu kemiskinan ekstrem turun dari 1,12 ke 0,8, hampir nol. Artinya daya beli kelas menengah belum turun.” ,” orang optimis terjebak di kelas menengah.
Namun Muhadjir mengingatkan, toleransi tersebut bersifat sementara.
Jadi dia meminta berbagai jenis pembayaran tambahan untuk pertimbangan ulang para pekerja.
Berapa lama hal ini dapat ditoleransi? Jadi menurut saya sebaiknya mempertimbangkan berbagai insentif yang diberikan kepada karyawan, karena saat ini tidak ada insentif tambahan yang akan menurunkan daya beli mereka.